Jakarta (ANTARA News) - Terpidana kasus pembalakan liar dan pencucian uang Labora Sitorus diawasi tim pengawasan khusus untuk memastikan keamanan, kata Kepala Lembaga Pemasyarakatan Cipinang Jakarta, Edi Kurniadi.

"Dalam menangani Labora, kami membentuk tim penanganan khusus mengawasi Labora Sitorus yang ditugaskan 24 jam dengan shift," kata dia di Jakarta, Senin.

Ia mengatakan terdapat 10 anggota tim pengawasan khusus mengawasi Labora Sitorus dengan jadwal jaga pagi pukul 07.00-13.00, siang pukul 13.00-19.00 dan malam pukul 19.00-07.00.

Labora, kata dia, juga tidak diperbolehkan menerima kunjungan dari siapapun, termasuk keluarga dan pengacara, selama dua minggu.

Ia mengatakan setelah melalui pemeriksaan kesehatan, Labora kini dalam kondisi sehat.

"Sampai saat ini kondisi Labora baik dan sehat juga, termasuk kondisi lainnya masih kondusif," tutur Edi.

Menurut dia terdapat kendala yang dihadapi dalam penanganan tahanan yang memiliki rekening gendut sebesar Rp1,5 triliun dan ditangkap dalam kasus dugaan penimbunan bahan bakar minyak dan kayu di Raja Ampat, Papua Barat itu.

"Kendala yang dihadapi permasalahan administratif Kanwil Papua menyangkut masalah meninggalkan lapas sampai sekarang belum ada dokumen, hal-hal menyangkut keberadaan Labora," kata dia.

Labora melarikan diri saat akan dieksekusi aparat gabungan TNI dan Polri di rumahnya di Tampa Garam, Kecamatan Rufei, Kota Sorong, Papua Barat.

Ia menyerahkan diri ke Polres Sorong, pada Senin (7/3) dini hari dan diterbangkan ke Jakarta untuk ditempatkan di Lapas Cipinang.