Bogor (ANTARA News) - Pihak Istana Kepresidenan di Istana Bogor bisa memahami rencana Pemerintah Kota Bogor, Provinsi Jawa Barat yang akan segera memberlakukan lalu lintas sistem satu arah (SSA) di jalan protokol sekitar Kebun Raya, guna mengurai kemacetan dan mempersingkat waktu tempuh.

"Kami sudah melaporkan dan melakukan rapat koordinasi dengan pihak Kepala Rumah Tangga Istana Kepresidenan, dan pihak istana bisa memahami rencana tersebut," kata Sekertaris Daerah Kota Bogor, Ade Sarip Hidayat, di Bogor, Minggu malam.

Ade Sarip Hidayat selaku Ketua Tim Sosialisasi penerapan SSA Kota Bogor mengatakan hal itu ketika menjawab pertanyaan Wartawan, pada sosialisasi lanjutan rencana uji coba dan penerapan kebijakan lalu lintas SSA di sekitar Kebun Raya Bogor tersebut.

Pada sosialisasi itu, Sekda Kota Bogor didampingi sejumlah pejabat terkait, antara lain Kepala Bagian Humas, Encep Moh. Ali Alhamidi, Kepala DLLAJ Kota Bogor, Ahsin Prasetyo, Kasi Operasi dan Pengendalaan Pol PP, Dimas, Direktur Operasional PD Pasar Pakuan Jaya, Suheri, dan Camat Bogor Tengah, Rachmawati.

Menurut Sekda, uji coba penerapan SSA di jalan protokol di lingkungan Istana Bogor itu juga tidak akan mengganggu kegiatan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi), apa lagi dalam enam bulan ke depan sedang dilakukan renovasi bangunan di Istana Bogor.

"Kami sudah melaporkan dan berkoordinasi dengan pihak Kepala Rumah Tangga Istana Kepresidenan," katanya.


Jalur Media dan Pendidikan

Pada kesempatan itu, Sekda Kota Bogor Ade Sarip menegaskan bahwa pihaknya akan segera melakukan uji coba penerapan SSA tersebut selama empat hari, yakni pada tanggal 1 sampai dengan 4 April 2016.

Uji coba empat hari itu karena pada hari Jumat, Sabtu, dan Minggu merupakan hari-hari padat lalu lintas, di mana pada akhir pekan Kota Bogor banyak tamu wisatawan, sedangkan hari Senin adalah hari di mana para pegawai dan anak sekolah sedang sibuk beraktivitas di awal pekan.

"Setelah uji coba selama empat hari, akan kita evaluasi apa yang menjadi kekurangan untuk segera diperbaiki, dan kami optimistis program ini bisa diterapkan untuk selanjutnya," katanya.

Guna mendukung kelancaran dan keamanan uji coba itu, katanya lebih lanjut, pihaknya melalui dinas terkait, baik Dinas Perhubungan, Pol PP, DLLAJ, Dinas Pasar, dan lainnya telah menyiagakan lebih dari 200 aparat keamanan, yang akan ditepatkan di sedikitnya 16 titik.

Jalan-jalan protokol yang akan menjadi rute lalu lintas satu arah di sekitar Kebun Raya Bogor adalah Jl. Oto Iskandardinata (Otista), Jl. Juanda, dan Jl, Jalak Harupat, kecuali Jalan Raya Pajajaran yang tetap diberlakukan dua arah.

Upaya lainnya guna mensukseskan uji coba SSA itu, kata Ade Sarip lebih lanjut, pihak Pemerintah Kota Bogor terus melakukan tahapan sosialisasi, antara lain melalui media massa baik cetak, elektronik, mapun online, serta langsung kepada masyarakat serta melaluai bantuan para kepala sekolah dan guru.

"Kami sudah megundang dan bertemu dengan sebanyak 161 kepala sekolah SD, dan 167 kepala sekolah SMP, SMA, dan SMK. Para kepala sekolah itu dihaparkan membantu memberikan penjelasan kepada para guru, lalu guru kepada anak murid, dan murid kepada para orang tua serta masyarakat," katanya.

"Dua institusi, yakni Media Massa dan melalui jalur pendidikan (para kepala sekolah dan guru) inilah yang kami nilai paling tepat dan memiliki peran yang sangat besar dan harapkan bisa membantu mensosialisasikan program SSA ini kepada masyarakat," ujarnya.

Sebelumnya diberitakan bahwa Pemerintah Kota Bogor, Jawa Barat, segera memberlakukan lalu lintas sistem satu arah (SSA) Kebun Raya pada 1 April 2016, yang diyakini dapat mengurai kemacetan dan mempersingkat waktu tempuh.

"Jika dihitung, rute panjang dalam sistem satu arah akan lebih menyingkat waktu karena tidak macet daripada rute dekat tetapi menghabiskan waktu," kata Kepala Bidang Lalu Lintas DLLAJ Kota Bogor, Agus Suprapto.

Jalan Juanda Kota Bogor yang tadinya dua arah menjadi satu arah (searah jarum jam) dari Jalan Otista menuju Jalak Harupat.

Selain ada sebanyak 13 trayek kendaraan angkutan kota (angkot) yang akan mengalami penyesuaian rute, melui penerapan SSA itu juga dilakukan penataan atau pemindahan lokasi berjualan para pedagang kaki lima (PKL), baik yang berjualan pada siang hari maupun malam hari di Kota Hujan tersebut.