"Mencari Hilal" akhiri roadshow HFN
13 Maret 2016 22:36 WIB
ilustrasi Hari Film Nasional di Istana Layar monitor memperlihatkan Presiden Joko Widodo (kiri) berfoto selfie dengan aktor Reza Rahadian dengan latar belakang para insan film Indonesia saat acara malam peringatan Hari Film Nasional di Istana Negara, Jakarta, Senin (30/3/15). (ANTARA FOTO/Andika Wahyu) ()
Jember (ANTARA News) - Pemutaran layar tancap film berjudul "Mencari Hilal" yang disutradarai oleh Ismail Basbeth mengakhiri kegiatan "roadshow" Hari Film Nasional (HFN) yang digelar di Universitas Jember, Jawa Timur, Minggu malam.
Mencari Hilal adalah film panjang kedua besutan sutradara muda berbakat Ismail Basbeth. Film tersebut masuk tujuh Nominasi FFI 2016 dan Nominasi Asian Feature Film di Tokyo International Film Festval, serta berhasil mendapatkan Piala Citra untuk kategori Pemeran Pria Terbaik FFI 2016.
Ketua Roadshow HFN 2016 Sovia Setyarini di Jember, mengatakan pemutaran film melalui layar tancap identik dengan kegiatan pesta rakyat karena semua orang berkumpul dan bisa menonton beramai-ramai tanpa dipungut biaya alias gratis.
"Saat ini budaya menonton layar tancap sudah jarang ditemukan, padahal daerah-daerah yang tidak memiliki gedung bioskop, seharusnya bisa menggelar layar tancap film Indonesia secara berkala," ucap anggota Badan Perfilman Indonesia (BFI) itu.
Ia mengatakan komunitas-komunitas film yang berada di sejumlah daerah memiliki peranan penting untuk menumbuhkan kecintaan masyarakat terhadap film Indonesia, termasuk komunitas film di Jember.
"Kami berharap dengan kegiatan HFN yang digelar di Jember dapat menumbuhkan kecintaan masyarakat terhadap film Indonesia dan komunitas film di daerah harus mengadakan pemutaran film Indonesia secara berkesinambungan," katanya.
Sementara Ketua Komunitas Film "Layar Kemisan" Fauzi Ramadhani mengaku sangat bangga rangkaian HFN di Indonesia dimulai di Kabupaten Jember sebagai bentuk apresiasi terhadap komunitas film di wilayah setempat.
"Mudah-mudahan dengan kegiatan HFN di Jember bisa membangkitkan semangat pegiat film untuk memproduksi karya-karya terbaiknya dan bermunculan lagi komunitas film di Jember," tuturnya.
Kegiatan "roadshow" untuk memperingati Hari Film Nasional 2016 dengan tema "Film Indonesia adalah Kita" digelar di lima kabupaten/kota se-Indonesia yakni Kabupaten Jember (12-13 Maret 2016), Sumbawa (15-16 Maret 2016), Balikpapan (18-19 Maret 2016), Banda Aceh (21-22 Maret 2016), dan Parigi (24-25 Maret 2016).
Untuk HFN di Jember diawali dengan pemutaran film berjudul "Demi Ucok", temu komunitas film se-Jawa yang dihadiri 17 komunitas dari berbagai daerah, Apresiasi film yang memutar film buatan sutradara Jember berjudul "Lapis" yang dibarengkan dengan pemutaran film "Blue Eyed Boy" karya sutradara Amir Masoud Soheili, dan diakhiri dengan pemutaran layar tancap film berjudul "Mencari Hilal".
Mencari Hilal adalah film panjang kedua besutan sutradara muda berbakat Ismail Basbeth. Film tersebut masuk tujuh Nominasi FFI 2016 dan Nominasi Asian Feature Film di Tokyo International Film Festval, serta berhasil mendapatkan Piala Citra untuk kategori Pemeran Pria Terbaik FFI 2016.
Ketua Roadshow HFN 2016 Sovia Setyarini di Jember, mengatakan pemutaran film melalui layar tancap identik dengan kegiatan pesta rakyat karena semua orang berkumpul dan bisa menonton beramai-ramai tanpa dipungut biaya alias gratis.
"Saat ini budaya menonton layar tancap sudah jarang ditemukan, padahal daerah-daerah yang tidak memiliki gedung bioskop, seharusnya bisa menggelar layar tancap film Indonesia secara berkala," ucap anggota Badan Perfilman Indonesia (BFI) itu.
Ia mengatakan komunitas-komunitas film yang berada di sejumlah daerah memiliki peranan penting untuk menumbuhkan kecintaan masyarakat terhadap film Indonesia, termasuk komunitas film di Jember.
"Kami berharap dengan kegiatan HFN yang digelar di Jember dapat menumbuhkan kecintaan masyarakat terhadap film Indonesia dan komunitas film di daerah harus mengadakan pemutaran film Indonesia secara berkesinambungan," katanya.
Sementara Ketua Komunitas Film "Layar Kemisan" Fauzi Ramadhani mengaku sangat bangga rangkaian HFN di Indonesia dimulai di Kabupaten Jember sebagai bentuk apresiasi terhadap komunitas film di wilayah setempat.
"Mudah-mudahan dengan kegiatan HFN di Jember bisa membangkitkan semangat pegiat film untuk memproduksi karya-karya terbaiknya dan bermunculan lagi komunitas film di Jember," tuturnya.
Kegiatan "roadshow" untuk memperingati Hari Film Nasional 2016 dengan tema "Film Indonesia adalah Kita" digelar di lima kabupaten/kota se-Indonesia yakni Kabupaten Jember (12-13 Maret 2016), Sumbawa (15-16 Maret 2016), Balikpapan (18-19 Maret 2016), Banda Aceh (21-22 Maret 2016), dan Parigi (24-25 Maret 2016).
Untuk HFN di Jember diawali dengan pemutaran film berjudul "Demi Ucok", temu komunitas film se-Jawa yang dihadiri 17 komunitas dari berbagai daerah, Apresiasi film yang memutar film buatan sutradara Jember berjudul "Lapis" yang dibarengkan dengan pemutaran film "Blue Eyed Boy" karya sutradara Amir Masoud Soheili, dan diakhiri dengan pemutaran layar tancap film berjudul "Mencari Hilal".
Pewarta: Zumrotun Solichah
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016
Tags: