Jakarta (ANTARA News) - Menteri Perhubungan Ignasius Jonan nilai kapasitas dan kualitas pelayanan Bandara serta Pelabuhan di Pulau Rote perlu ditingkatkan lagi.

Jonan dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu, mengatakan Bandara D.C Saudale Rote yang terletak di desa Sanggoen, Kecamatan Lobalain, Kabupaten Rote Ndao, Provinsi Nusa Tenggara Timur ini, bandara tersebut perlu ditingkatkan lagi baik kapasitasnya maupun kualitasnya.

"Kondisinya sekarang masih perlu disempurnakan lagi, seperti terminalnya perlu dirapikan lagi, appron, perkerasan landasan juga perlu diperbaiki lagi agar pelayanannya lebih baik lagi," katanya.

Pada 2015, bandara kelas III yang dikelola UPT Ditjen Perhubungan Udara Kemenhub itu telah menyelesaikan beberapa pembangunan seperti pelapisan landasan pacu, pembangunan taxiway baru, apron dan area sisi darat.

Jonan optimistis, perbaikan Bandara Rote akan dapat diselesaikan dalam waktu dekat ini dan diharapkan pertengahan tahun ini pelayanannya sudah lebih baik.

Saat ini, Bandara D.C. Saudale Rote memiliki panjang landasan pacu 1.650 m x 30 m dan mampu didarati pesawat jenis ATR 72 500/600.

Penerbangan menuju Pulau Rote dilayani oleh maskapai Wings Air dengan rute Kupang - Rote (PP) satu kali setiap harinya dengan jarak tempuh kurang lebih 30 menit dengan tarif sekitar Rp400.000.

Dia menambahkan untuk ke depannya kalau perlu dari Surabaya atau Denpasar bisa langsung ke Pulau Rote.

Usai meninjau bandara, Jonan meninjau Pelabuhan Baa Rote yang dikelola oleh kantor unit penyelenggara pelabuhan Baa di bawah Ditjen Perhubungan Laut Kemenhub.

Pada kesempatan tersebut, dia menginstruksikan untuk menambah rambu navigasi dan agar juga dilakukan perbaikan-perbaikan serta memperhatikan kebersihan.

Jonan juga mengatakan akan menempatkan kapal patroli di Pelabuhan Baa mengingat pelabuhan ini terletak di pulau terluar bagian selatan Indonesia.

Pelabuhan Baa Rote yang termasuk dalam Salah Satu pelabuhan di Jalur Tol Laut ini, merupakan pelabuhan kelas III memiliki fasilitas gedung terminal penumpang seluas 400 m2 yang baru selesai dibangun tahun 2015.

Gedung terminal tersebut mampu menampung hingga 200 orang penumpang.

Setiap harinya pelabuhan tersebut melayani angkutan kapal penumpang dengan kapal cepat berkapasitas hingga 200 orang dengan rute Kupang-Rote pergi pulang (PP) satu kali sehari. Perjalanan dengan kapal memakan waktu kurang lebih 1,5 jam dengan tarif kapal Rp130 ribu untuk kelas executive dan Rp160 ribu untuk kelas VIP.

Sedangkan untuk angkutan barang, Kapal Caraka yang dioperatori oleh PT Pelni dua minggu sekali membawa barang-barang kebutuhan pokok dari Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya dengan rute pelabuhan Larantuka, Leoleba, Baa (Rote),

Sabu Waingapu pergi pulang (PP) Rote sendiri memiliki hasil bumi seperti rumput laut dan hewan ternak seperti sapi.