Jakarta (ANTARA News) - PT Adhi Karya (Persero) Tbk mencatat realisasi kontrak baru sepanjang Februari 2016 sebesar Rp1,7 triliun, tumbuh 25,5 persen dibanding realisasi perolehan kontrak baru Februari 2015 sebesar Rp1,3 triliun.

Direktur Utama PT Adhi Karya Tbk, Kiswodarmawan, dalam pernyataan di Jakarta, Sabtu, mengatakan, kontribusi per lini bisnis pada perolehan kontrak baru sepanjang Februari 2016 didominasi lini bisnis konstruksi sebesar 86,6 persen dan sisanya merupakan lini bisnis lain.

Pada tipe pekerjaan, perolehan kontrak baru terdiri atas pekerjaan gedung sebanyak 66,7 persen, jalan dan jembatan 11,4 persen, sedangkan dermaga serta infrastruktur lainnya sebesar 21,9 persen.

Berdasarkan segmentasi sumber dana, realisasi kontrak baru terdiri atas swasta/lainnya sebanyak 51,5 persen, BUMN tercatat 23,2 persen sementara APBN/APBD sebesar 25,3 persen.

Realisasi kontrak baru Februari 2016 antara lain proyek Apartement Cinere Terrace Suites senilai Rp315,2 miliar di Cinere dan Jaringan Pipa Gas Kota Tarakan senilai Rp199,2 miliar di Kota Tarakan.

Kiswodarmawan menambahkan, hingga Februari 2016, PT Adhi Karya Tbk telah mengikuti total tender sebanyak Rp2,3 triliun dan sepanjang bulan Februari 2015, selain realisasi perolehan kontrak baru sebesar Rp1,7 triliun, terdapat Rp679,7 miliar yang telah ditetapkan sebagai pemenang.

Pada 11 Maret 2016 PT Adhi Karya Tbk genap berusia 56 tahun. Sebagai bagian dari implementasi tanggung jawab sosial perusahaan yang telah turut membangun negeri, perseroan melakukan serangkaian kegiatan, meliputi ADHI Peduli, ADHI Cerdas, ADHI Bersih, ADHI Sehat, ADHI Hebat, ADHI Inovasi, ADHI Bersyukur, ADHI Gembira, dan Sinergi CSR BUMN.

Dalam progrma CSR PT Adhi Karya Tbk membangun enam jembatan di seluruh wilayah Indonesia yaitu, Jembatan Gantung Kampung Balai Punah, Desa Sangiang Tanjung, Banten. Jembatan Dukuh Tawang, Desa Sidorejo, Jawa Tengah.

Selanjutnya Jembatan Desa Kinali dan Jembatan Desa Sitiris-tiris, Sumatra Utara, Jembatan Kel. Jungcangcang, Kab. Pamekasan, Jawa Timur, Jembatan Rengat, Kabipaten Indragiri Hulu, Riau, Jembatan Mandrajaya, Sukabumi, Jawa Barat.

Rencana pembuatan sumur bor di 11 titik di Provinsi NTT meliputi Flores Timur (Pulau Solor, Illeboleng, Witihama), Timor Tengah Selatan (Amanuban Tengah, Kuanfatu), Kupang (Sulamu, Takari, Fatuleu), Sumba Timur (AHA), Lembata (Illeape, Nagawutun)