Jafri Sastra tinggalkan Mitra Kukar
11 Maret 2016 19:46 WIB
Dokumentasi--Pemain dan offisial tim Mitra Kukar merayakan kemenangan usai menjuarai Piala Jenderal Sudirman di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu (24/1). Mitra Kukar keluar sebagai juara usai mengalahkan Semen Padang dengan skor 2-1. (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)
Samarinda (ANTARA News) - Jafri Sastra, pelatih yang sukses membawa tim kebanggaan warga Kutai Kartanegara menjadi juara Piala Jenderal Sudirman (PJS) 2015, meninggalkan kursi pelatih kepala di tengah persiapan Mitra Kukar menghadapi Piala Bhayangkara 2016.
Menajer Operasional Mitra Kukar Suwanto, dihubungi di Tenggarong, Jumat, membenarkan mundurnya Jafri Sastra dari klub berjuluk Naga Mekes tersebut.
"Iya benar, Jafri mundur," kata Suwanto.
Ia mengaku menghargai langkah yang diambil dan sekaligus juga memahami keputusan Jafri Sastra, sebab hal tersebut tidak mudah bagi pelatih asal Payakumbuh, Sumatera Barat itu mengingat telah memberikan sejarah bagi Kutai Kartanegara.
"Manajemen Mitra Kukar mengucapkan terima kasih terhadap Jafri Sastra atas kerjasamanya selama ini sehingga menggapai juara PJS 2015," ujar Suwanto.
Ia menyatakan, manajemen Mitra Kukar saat ini masih mencari pengganti Jafri Sastra.
"Saat digelar rapat internal sejumlah nama, baik lokal maupun asing sudah dipertimbangkan mengisi kursi pelatih Mitra Kukar. Ada satu pelatih asing yang sudah memasukkan lamaran dan sedang kami pertimbangkan. Pastinya, kami sedang mencari yang terbaik bagi Mitra Kukar," tegas Suwanto.
Terpisah, Jafri Sastra mengakui kalau dirinya memilih tidak memperpanjang kerjasama dengan Mitra karena karena alasan keluarga.
"Saya ingin istirahat dulu dan kumpul bersama keluarga," katanya.
Sementara, untuk mengisi kekosongan pelatih kepala, asisten pelatih Sukardi Kardok mendapatkan amanah dari manajemen untuk menjalankan program jelang Piala Bhayangkara 2016, hingga ada pelatih baru yang menggantikan Jafri.
Kardok bahkan terlihat sudah memimpin latihan resmi Mitra Kukar di Stadion Madya Aji Imbut, Tenggarong Seberang, pada Kamis sore.
Kardok mengaku sementara ini belum menjejali program apapun kepada pemain menjelang menghadapi Piala Bhayangkara 2016.
Ia mengaku hanya melanjutkan latihan yang ada hingga ada pelatih yang baru.
Namun ia menegaskan saat ini memiliki tugas yang berat karena harus mengangkat moral pemain pascagagal total di Piala Gubernur Kaltim (PGK) Cup 2016.
"Kami berupaya mengangkat moral pemain dulu," katanya.
Menajer Operasional Mitra Kukar Suwanto, dihubungi di Tenggarong, Jumat, membenarkan mundurnya Jafri Sastra dari klub berjuluk Naga Mekes tersebut.
"Iya benar, Jafri mundur," kata Suwanto.
Ia mengaku menghargai langkah yang diambil dan sekaligus juga memahami keputusan Jafri Sastra, sebab hal tersebut tidak mudah bagi pelatih asal Payakumbuh, Sumatera Barat itu mengingat telah memberikan sejarah bagi Kutai Kartanegara.
"Manajemen Mitra Kukar mengucapkan terima kasih terhadap Jafri Sastra atas kerjasamanya selama ini sehingga menggapai juara PJS 2015," ujar Suwanto.
Ia menyatakan, manajemen Mitra Kukar saat ini masih mencari pengganti Jafri Sastra.
"Saat digelar rapat internal sejumlah nama, baik lokal maupun asing sudah dipertimbangkan mengisi kursi pelatih Mitra Kukar. Ada satu pelatih asing yang sudah memasukkan lamaran dan sedang kami pertimbangkan. Pastinya, kami sedang mencari yang terbaik bagi Mitra Kukar," tegas Suwanto.
Terpisah, Jafri Sastra mengakui kalau dirinya memilih tidak memperpanjang kerjasama dengan Mitra karena karena alasan keluarga.
"Saya ingin istirahat dulu dan kumpul bersama keluarga," katanya.
Sementara, untuk mengisi kekosongan pelatih kepala, asisten pelatih Sukardi Kardok mendapatkan amanah dari manajemen untuk menjalankan program jelang Piala Bhayangkara 2016, hingga ada pelatih baru yang menggantikan Jafri.
Kardok bahkan terlihat sudah memimpin latihan resmi Mitra Kukar di Stadion Madya Aji Imbut, Tenggarong Seberang, pada Kamis sore.
Kardok mengaku sementara ini belum menjejali program apapun kepada pemain menjelang menghadapi Piala Bhayangkara 2016.
Ia mengaku hanya melanjutkan latihan yang ada hingga ada pelatih yang baru.
Namun ia menegaskan saat ini memiliki tugas yang berat karena harus mengangkat moral pemain pascagagal total di Piala Gubernur Kaltim (PGK) Cup 2016.
"Kami berupaya mengangkat moral pemain dulu," katanya.
Pewarta: Amirullah
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016
Tags: