Jakarta (ANTARA News) - Fujitsu Limited dan PT. Fujitsu Indonesia mengumumkan keberhasilannya dalam membangun sistem informasi sungai yang diimplementasikan dalam sebuah teknologi Augmented Reality (AR) yang tengah diujicobakan di Manado, Sulawesi Utara.

Dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat, Fujitsu menyebutkan bahwa uji coba lapangan dilaksanakan mulai 23 Februari hingga 18 Maret 2016.

Uji coba tersebut dilakukan bersama-sama dengan Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Sulawesi I, Provinsi Sulawesi Utara, serta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-PERA BWS Sulawesi I) dalam rangka mengevaluasi kinerja, manfaat, serta efektivitas sistem yang telah dibangun tersebut.

"Melalui sistem ini, pengamat lapangan dapat memanfaatkan aplikasi pengukuran muka air berbasis smartphone untuk mengukur tinggi muka air, mengambil gambar, serta melengkapi informasi kondisi di sekitar lokasi," tulis Fujitsu.

Data kemudian dikumpulkan dan dikonsolidasikan di datacenter Fujitsu, lalu diplotkan pada peta. Sistem tersebut memanfaatkan produk platform AR terintegrasi milik Fujitsu, yakni FUJITSU Software Interstage AR Processing Server, untuk menjalankan aplikasi pada smartphone.

Pengamat lapangan menggunakan kamera yang ada di smartphone untuk memindai dan membaca alat penanda AR yang terdapat di sebuah lokasi di daerah aliran sungai di wilayah Manado.

Aplikasi akan menampilkan sebuah mistar skala yang ditimpakan di atas gambar sungai. Dari situ, pengamat bisa mengukur tinggi muka air secara digital dengan cara menandai luasan air yang dimaksud seperti yang ditampilkan di atas layar.

Pada uji coba tersebut, alat penanda AR diinstal di satu lokasi di aliran sungai untuk melihat tingkat akurasi pengumpulan setiap informasi yang dibutuhkan untuk kalkulasi pencegahan bencana.

Pengujian juga dilakukan sebagai langkah verifikasi seberapa cepat badan PU-PERA BWS Sulawesi I yang berwenang dapat mencatat, merekam dan menyebarkan informasi akan setiap perubahan tinggi muka air yang terjadi dengan cepat dan akurat yang berguna untuk proses assessment kondisi untuk sistem tata kelola sungai yang efektif.

Teknologi AR sendiri memadukan informasi dari panca indera manusia dengan informasi digital yang diperoleh melalui pemanfaatan ICT guna mengembangkan dan memperkuat apa yang menjadi persepsi manusia.

Pembangunan sistem tersebut dilaksanakan oleh Fujitsu atas undangan dari Japan International Cooperation Agency (JICA) kantor Indonesia.