Presiden Jokowi nyatakan Indonesia berpotensi kembangkan sektor pangan
11 Maret 2016 14:12 WIB
Presiden Joko Widodo (kiri) memberikan kuliah umum pada Sidang Senat Terbuka Lustrum VIII Universitas Sebelas Maret di auditorium universitas setempat , Solo, Jawa Tengah, Jumat (11/3). (ANTARA FOTO/Maulana Surya)
Solo (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo mengatakan Indonesia memiliki potensi mengembangkan dua sektor yang dibutuhkan dunia yakni energi dan pangan untuk memajukan ekonomi Tanah Air.
"Kita punya potensi keduanya, masalah pangan kita belum dikelola dengan baik. Kita harus punya strategi," kata Presiden dalam kuliah umumnya saat Lustrum ke-8 Universitas Sebelas Maret Solo, pada Jumat.
Presiden menegaskan Indonesia memiliki wilayah yang begitu luas untuk pengembangan penanaman padi guna mencapai ketahanan pangan.
Jokowi menjelaskan sewaktu kunjungannya ke wilayah pelosok di Kota Merauke, Papua, dirinya melihat tanah yang dapat digarap untuk pertanian masih sangat luas dengan pasokan air yang berlimpah.
Presiden menjelaskan jika pemerintah dapat menggarap lahan tersebut menjadi pertanian padi, maka dapat melebihi produksi nasional saat ini.
"Masih dua jam dari Merauke, saya melihat hamparan datar luas dan ada air dan 4,2 juta hektare. Setelah saya hitung kalau itu ditanami padi semuanya itu sudah lebih dari produksi nasional kita sekarang," jelas Presiden yang menceritakan kunjungannya ke pedalaman di Papua.
Selain itu, Presiden menjelaskan banyak terdapat sumber energi di seluruh wilayah Indonesia.
"Kita punya semuanya. Hanya sekali lagi kesempatan itu sering hilang karena manajemen strategi, manajemen ekonomi kita tidak kita rancang secara baik," kata Presiden.
Presiden mengatakan pertanian Indonesia perlu menggunakan teknologi untuk meningkatkan produktivitas pertanian.
Jokowi mengajak seluruh pihak, terutama perguruan tinggi untuk dapat melihat tantangan di masa depan dan menyiapkan solusi ke depan untuk mendayagunakan sumber daya alam sebaiknya untuk kemakmuran negara.
"Kita punya potensi keduanya, masalah pangan kita belum dikelola dengan baik. Kita harus punya strategi," kata Presiden dalam kuliah umumnya saat Lustrum ke-8 Universitas Sebelas Maret Solo, pada Jumat.
Presiden menegaskan Indonesia memiliki wilayah yang begitu luas untuk pengembangan penanaman padi guna mencapai ketahanan pangan.
Jokowi menjelaskan sewaktu kunjungannya ke wilayah pelosok di Kota Merauke, Papua, dirinya melihat tanah yang dapat digarap untuk pertanian masih sangat luas dengan pasokan air yang berlimpah.
Presiden menjelaskan jika pemerintah dapat menggarap lahan tersebut menjadi pertanian padi, maka dapat melebihi produksi nasional saat ini.
"Masih dua jam dari Merauke, saya melihat hamparan datar luas dan ada air dan 4,2 juta hektare. Setelah saya hitung kalau itu ditanami padi semuanya itu sudah lebih dari produksi nasional kita sekarang," jelas Presiden yang menceritakan kunjungannya ke pedalaman di Papua.
Selain itu, Presiden menjelaskan banyak terdapat sumber energi di seluruh wilayah Indonesia.
"Kita punya semuanya. Hanya sekali lagi kesempatan itu sering hilang karena manajemen strategi, manajemen ekonomi kita tidak kita rancang secara baik," kata Presiden.
Presiden mengatakan pertanian Indonesia perlu menggunakan teknologi untuk meningkatkan produktivitas pertanian.
Jokowi mengajak seluruh pihak, terutama perguruan tinggi untuk dapat melihat tantangan di masa depan dan menyiapkan solusi ke depan untuk mendayagunakan sumber daya alam sebaiknya untuk kemakmuran negara.
Pewarta: Bayu Prasetyo
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2016
Tags: