Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah di pasar uang spot antarbank Jakarta Kamis sore bergerak menguat 103 poin menjadi 13.054 per dolar AS, setelah pada perdagangan sebelumnya ditutup pada 13.157 per dolar AS.

"Nilai tukar rupiah bergerak menguat terhadap dolar AS seiring dengan fundamental ekonomi Indonesia yang cenderung mengalami perbaikan," ujar Analis PT Platon Niaga Berjangka, Lukman Leong di Jakarta.

Ia mengatakan bahwa aliran dana asing yang mulai mengalir masuk ke dalam negeri baik di pasar saham maupun pada surat utang atau obligasi pemerintah, dan salah satu faktor yang menopang mata uang domestik.

Ia menambahkan bahwa tren inflasi yang rendah pada tahun ini juga kembali memicu harapan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI rate) berpotensi kembali dipangkas yang akhirnya dapat menekan suku bunga perbankan. Dengan begitu, tingkat konsumsi di dalam negeri berpotensi meningkat yang akhirnya menopang perekonomian domestik.

Kendati demikian, Lukman Leong mengingatkan bahwa aliran dana asing itu berpotensi berbalik kembali ke negara asalnya jika laju perekonomian Indonesia tidak sesuai estimasi pasar. Pemerintah diharapkan dapat menjalankan kebijakan-kebijakan yang telah dikeluarkan agar terasa dampaknya sehingga aktivitas ekonomi domestik bergerak meningkat.

Kepala riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra menambahkan bahwa minat pelaku pasar terhadap aset mata uang berisiko, termasuk rupiah meningkat menyusul beberapa proyeksi pasar terhadap bank sentral Eropa (ECB) akan memutuskan untuk kembali melonggarkan kebijakan moneternya.

"ECB diperkirakan menurunkan suku bunga deposito dan menambah program quantitative easing," ujarnya.

Sementara menurut kurs tengah Bank Indonesia, sore ini rupiah berada pada 13.149 per dolar AS, melemah dibanding sebelumnya (8/3) 13.128.