Seorang wisatawan tenggelam di Pantai Parangtritis
9 Maret 2016 22:11 WIB
ilustrasi Wisata Pantai Parangtritis Wisatawan menikmati matahari terbenam di Pantai Parangtritis, Bantul, Yogyakarta, Kamis (9/4/2015). Pantai Parantritis merupakan salah satu destinasi wisata pantai andalan Kota Yogyakarta. (ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko) ()
Bantul (ANTARA News) - Seorang wisatawan asal Kabupaten Temanggung Jawa Tengah dilaporkan tenggelam di Pantai Parangtritis, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, pada Rabu (9/3) sore dan hingga malam ini belum ditemukan.
Komandan Tim SAR Pantai Parangtritis Ali Sutanto di Bantul, Rabu, mengatakan, sebenarnya ada enam wisatawan asal Temanggung yang terseret gelombang tinggi saat mandi di Pantai Parangtritis, lima di antaranya diselamatkan, namun satu belum ditemukan.
Menurut dia, kecelakaan laut itu terjadi sekitar pukul 15.45 WIB, ketika korban bersama rekannya mandi di pinggir laut, para wisatawan sempat ke pinggir karena diingatkan personel SAR, namun enam di antaranya tetap nekat mandi lagi di dekat palung.
"Dalam hitungan detik (korban) langsung diterjang gelombang," kata Ali yang menyebutkan wisatawan tenggelam yang belum ditemukan itu bernama Joko Susilo (25), warga Butuh Temanggung, Jawa Tengah.
Menurut dia, gelombang laut di Pantai Parangtritis saat ini sebetulnya dalam kondisi normal, tidak terlalu tinggi, namun persoalannya enam wisatawan ini mandi di dekat palung, yang lokasinya tidak jauh dari posko tim SAR Parangtritis.
Ali mengatakan, ada tiga palung di sepanjang Pantai Parangtritis, namun untuk memperingatkan selain sudah dipasang papan peringatan, di sekitar palung juga terdapat gardu tim SAR.
"Makanya saat pertama mandi langsung kami ingatkan," katanya.
Pihaknya memperkirakan tubuh korban masih berada di sekitar lokasi tenggelam atau berada di palung, karena itu tim SAR menebar jaring eret di sekitar lokasi dengan harapan ditemukan, namun pihaknya juga berencana menyisir di sepanjang pantai.
Komandan Tim SAR Pantai Parangtritis Ali Sutanto di Bantul, Rabu, mengatakan, sebenarnya ada enam wisatawan asal Temanggung yang terseret gelombang tinggi saat mandi di Pantai Parangtritis, lima di antaranya diselamatkan, namun satu belum ditemukan.
Menurut dia, kecelakaan laut itu terjadi sekitar pukul 15.45 WIB, ketika korban bersama rekannya mandi di pinggir laut, para wisatawan sempat ke pinggir karena diingatkan personel SAR, namun enam di antaranya tetap nekat mandi lagi di dekat palung.
"Dalam hitungan detik (korban) langsung diterjang gelombang," kata Ali yang menyebutkan wisatawan tenggelam yang belum ditemukan itu bernama Joko Susilo (25), warga Butuh Temanggung, Jawa Tengah.
Menurut dia, gelombang laut di Pantai Parangtritis saat ini sebetulnya dalam kondisi normal, tidak terlalu tinggi, namun persoalannya enam wisatawan ini mandi di dekat palung, yang lokasinya tidak jauh dari posko tim SAR Parangtritis.
Ali mengatakan, ada tiga palung di sepanjang Pantai Parangtritis, namun untuk memperingatkan selain sudah dipasang papan peringatan, di sekitar palung juga terdapat gardu tim SAR.
"Makanya saat pertama mandi langsung kami ingatkan," katanya.
Pihaknya memperkirakan tubuh korban masih berada di sekitar lokasi tenggelam atau berada di palung, karena itu tim SAR menebar jaring eret di sekitar lokasi dengan harapan ditemukan, namun pihaknya juga berencana menyisir di sepanjang pantai.
Pewarta: Heri Sidik
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016
Tags: