Medan (ANTARA News) - Rektor Universitas Sumatera Utara (USU) Prof Dr Runtung Sitepu, SH menyesalkan hilangnya beberapa unit suku cadang (spare part) mobil Prototype G7 dan Mesin USU G8 yang akan dilombakan dalam kompetisi "Shall Eco Marathon (SEM)" di Manila, Filipina, pekan lalu.

"Kasus seperti ini, kedepan diharapkan jangan sampai terulang lagi, karena telah merugikan Tim Horas Fakultas Teknik USU yang mengikuti kompetisi di luar negeri," kata Runtung kepada wartawan di Medan, Rabu.

Hilangnya suku cadang tersebut, menurut dia, jelas disengaja dan dilakukan oleh orang-orang yang tidak bertanggungjawab yang menginginkan Tim Horas USU gagal mengikuti SEM di Manila.

"Sebab, selama ini Tim Horas USU selalu keluar sebagai pemenang dan meraih juara I pada kompetisi mobil non-bahan bakar minyak atau metanol," ujar Runtung.

Untuk tahun depan, Runtung mengingatkan agar Tim Horas USU tetap mendampingi mobil yang dibawanya dan jangan dikirim tanpa pengawalan.

Akibat hilangnya komponen penting mobil USU, Tim Horas USU gagal mengikuti beberapa kelas dalam kompetisi di Manila.

"Ini dijadikan sebagai pengalaman yang sangat berharga bagi Tim Horas USU," kata Rektor USU itu.

Sebelumnya, Tim Horas Fakultas Teknik USU meraih juara III pada kompetisi SEM mobil Prototype G7 non-bahan bakar minyak yang diselenggarakan di Manila, Filipina, pada 3-6 Maret 2016.

Namun pada tahun ini prestasi Tim Horas USU di Manila jauh dari yang diharapkan.

Target Tim Horas USU meraih medali emas gagal diraih dan hanya membawa pulang medali perunggu (Juara III) dari Manila.

Juara I pada SEM di Manila 2016 adalah Universitas Lac-Hong dari Vietnam, Juara II ITB, Juara III USU, dan Juara IV Monash University, Malaysia.

Tim Horas USU juga pernah meraih juara pertama dan kedua dalam ajang SEM Asia 2014 di Manila, Filipina.

Pada tahun 2015, Tim Horas USU juga pernah meraih prestasi juara 2 di kelas Ethanol pada ajang yang sama di Filipina.