GMT membuat Ternate seperti Bali
9 Maret 2016 11:58 WIB
Gerhana Matahari Total Di Ternate, Foto kolase proses terjadinya gerhana matahari total (GMT) di Ternate, Maluku Utara, Rabu (9/3). Fenomena gerhana matahari dapat dilihat di sejumlah daerah di Indonesia. (ANTARA FOTO/Irsan Mulyadi)
Ternate, Maluku Utara (ANTARA News) - Gerhana Matahari Total (GMT) di Ternate hari ini membuat daerah ini seperti Bali yang setiap hari dipadati wisatawan mancanagara.
"Dalam tiga hari terkahir ini, Kota Ternate dipadati wisman, sama seperti yang terlihat di Bali kondisi seperti ini terjadi karena di Ternate ada GMT," kata Ketua Panitia Ternate Solar Eclipse (gerhana matahari) yang juga Sekertaris Kota Ternate Tufik Soleman di Ternate, Rabu.
Sebanyak 2.153 turis asing datang ke Ternate untuk menyaksikan GMT, termasuk para ilmuwan yang akan meneliti GMT. Mereka datang dari Jepang, Australia, Amerika Serikat, Perancis, Tiongkok, Thailand, Slovenia, Jerman dan Rusia.
Menurut Taufik Soleman, kedatangan turis asing ini memberi banyak manfaat bagi Ternate, antara lain menjadi sarana efektif untuk mempromosikan pariwisata dan produk ekonomi kreatif, khususnya produk kerajinan.
Pemkot Ternate berupaya memberikan kesan yang baik di antaranya dengan memberikan pelayanan secara maksimal termasuk dalam hal penyediaan akomodasi, festival budaya dan pameran ekonomi kreatif.
Ia mengatakan, khusus pada hari terjadinya GMT, Pemkot Ternate menyuguhkan tradisi membunyikan dolo-dolo (gentongan), yakni ritual kearifan loka yang dulu dilakukan masyarakat untuk mengusir raksasa yang akan menelam matahari saat gerhana matahari atau gerhana bulan.
"Dalam tiga hari terkahir ini, Kota Ternate dipadati wisman, sama seperti yang terlihat di Bali kondisi seperti ini terjadi karena di Ternate ada GMT," kata Ketua Panitia Ternate Solar Eclipse (gerhana matahari) yang juga Sekertaris Kota Ternate Tufik Soleman di Ternate, Rabu.
Sebanyak 2.153 turis asing datang ke Ternate untuk menyaksikan GMT, termasuk para ilmuwan yang akan meneliti GMT. Mereka datang dari Jepang, Australia, Amerika Serikat, Perancis, Tiongkok, Thailand, Slovenia, Jerman dan Rusia.
Menurut Taufik Soleman, kedatangan turis asing ini memberi banyak manfaat bagi Ternate, antara lain menjadi sarana efektif untuk mempromosikan pariwisata dan produk ekonomi kreatif, khususnya produk kerajinan.
Pemkot Ternate berupaya memberikan kesan yang baik di antaranya dengan memberikan pelayanan secara maksimal termasuk dalam hal penyediaan akomodasi, festival budaya dan pameran ekonomi kreatif.
Ia mengatakan, khusus pada hari terjadinya GMT, Pemkot Ternate menyuguhkan tradisi membunyikan dolo-dolo (gentongan), yakni ritual kearifan loka yang dulu dilakukan masyarakat untuk mengusir raksasa yang akan menelam matahari saat gerhana matahari atau gerhana bulan.
Pewarta: La Ode Aminuddin
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2016
Tags: