Makassar (ANTARA News) - Belasan ribu warga Makassar sejak pagi pukul 06.00 WITA, mulai memadati anjungan Pantai Losari guna mengikuti festival "Battu Ratema Ri Bulang" yang hanya diadakan saat terjadi gerhana matahari.
"Semangat dan antusiasme warga yang datang ke anjungan Losari ini sangat tinggi dan kami tidak ingin mengecewakan warga yang datang ke sini," ujar Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto di Makassar, Rabu.
Warga umumnya datang dengan membawa perlengkapan shalat. Kebanyakan mengenakan pakaian serba putih sesuai anjuran wali kota, mereka antusiastis menyaksikan detik-detik proses gerhana matahari.
Beberapa perlengkapan seperti kacamata khusus dan film foto juga dibawa serta mereka guna menyaksikan langsung gerhana sebelum menunaikan shalat khusufain.
Usai shalat kusuf itu, wali kota yang sudah menyiapkan Festival Battu Ratema Ri Bulang (Saya sudah pernah ke bulan) sejak beberapa hari ini langsung memimpin zikir dan doa.
"Jadi namanya festival Battu Rattema Ri Bulang. Kita ingin mengedukasi pelajar Makassar untuk sama-sama belajar memahami fenomena alam yang sangat jarang terjadi ini," kata Ramdhan.
Festival ini adalah kegiatan unik bernuansa religius dengan pendidikan dan budaya yang dihelat ketika terjadi gerhana matahari.
Nama Battu Rattema Ri Bulang untuk mengingatkan kembali orang bahwa orang bugis Makassar sudah lama memimpikan manusia bisa sampai di bulan.
"Battu Rattema Ri Bulang adalah lagu yang sering dibawakan orang-orang tua kita jauh sebelum Neil Amstrong menginjakkan kakinya di bulan. Ini menandakan orang Bugis Makassar sudah memiliki mimpi untuk bisa sampai ke bulan jauh sebelum orang Barat melakukannya," kata Ramdhan.
Mengenal festival khusus gerhana, "Battu Ratema Ri Bulang"
9 Maret 2016 10:41 WIB
Sementara di Maba, Maluku Utara, Komunitas Langit Selatan mengamati gerhana matahari total dengan teropong kecil. (ANTARA FOTO/Rosa Panggabean)
Pewarta: Muh Hasanuddin
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2016
Tags: