Palu (ANTARA News) - Gerhana Matahari Total (GMT) yang jatuh pada 9 Maret 2016, di Palu dan Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, diprediksi pada pagi hari berawan dan siang hari cerah.

"Tapi pada sore hari berpotensi besar diguyur hujan," kata Kepala Stasiun Meteorologi Bandara Mutiara Palu, Kasiron di Palu, Selasa.

Ia mengatakan sesuai hasil analisa dan foto satelit, pada besok hari bertempatan dengan fenomena alam GMT mulai pukul 05.00-07.00 WITA, Palu dan Kabupaten Sigi berawan.

Pada pukul 08.00-10.00 WITA, cuaca cerah dan pukul 14.00-16.00 WITA kemungkinan besar wilayah Ibu Kota Provinsi Sulteng dan Kabupaten Sigi, kata dia, akan diguyur hujan ringan sampai sedang.

Sementara wilayah lainnya termasuk Kabupaten Poso, Tojo Una-Una, Banggai, Parigi Moutong berawan dan juga berpotensi hujan.

Namun, Kasiron berharap GMT dapat disaksikan dengan baik oleh para wisatawan dan masyarakat di beberapa titik pemantauan GMT di Sulteng.

Dalam sepekan ini, wisatawan dari berbagai negara di dunia berdatangan ke Kota Palu. Mereka kebanyakan datang secara berkelompok-kelompok.

Pantaun lapangan, semua hotel di Kota Palu sudah penuh. Sejumlah wisatawan asing terpaksa tidur di depan Mall Ramayana Tatura Palu karena tidak lagi mendapatkan kamar hotel untuk menginap.

Mereka tampak begitu kelelahan karena seharian mencari kamar hotel, tetapi semua sudah penuh karena jauh hari telah dipesan.

Seperti yang disampaikan Amos, seorang wisatawan asal Eropa. Ia mengatakan datang bersama beberapa teman pada Senin (7/3).

Karena tidak mendapatkan kamar hotel, mereka tidur di depan mall.

Kedatangan mereka ke Palu hanya untuk menyaksikan langsung GMT. "Ya saya bersama teman akan menyaksikan GMT di Kota Palu," kata pria bule itu.