Pemkab Tangerang apresiasi proyek tol Serpong-Balaraja
8 Maret 2016 20:44 WIB
ilustrasi Pintu Jalan Tol Tanjung Priok Suasana jalan tol akses Tanjung Priok di Jakarta Utara, Selasa (5/1). (ANTARA FOTO/M Agung Rajasa)
Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang, Banten mendukung dan mengapresiasi rencana pembangunan proyek tol Balaraja-Serpong.
''Siapa bilang minta ditunda? Kami dukung kok 100 persen. Hanya saja saat ini masih ada tahapan ruislag (tukar guling) tanah yang belum selesai. Namun proses ruislag tersebut tidak menjadi penghalang bagi BPJT dalam pelaksanaan lelang proyek tol Serpong-Balaraja,'' kata Bupati Tangerang, Zaki Iskandar dalam keterangan yang diterima, di Jakarta, Selasa.
Zaki mengatakan, saat ini pihaknya menunggu keputusan dari Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) terkait pihak pemenang tender sebagai kontraktornya. "Sekarang masih proses lelang di BPJT. Biarkan pihak BPJT yang memutuskan siapa pemenangnya," ujarnya.
Dia menuturkan, saat ini terdapat dua dari empat konsorsium yang bersaing ketat dalam proses lelang. Pertama, konsorsium PT CMNP yang menggandeng BUMD yaitu PT MKR. Dan yang kedua adalah konsorsium PT BSD Tbk, yang menggandeng PT AN, PT TK.
Mantan anggota DPR RI ini juga membantah pemberitaan salah satu media nasional yang seakan-akan pihaknya keberatan dengan proyek tol tersebut. "Kapan saya bilang keberatan? Saya tidak pernah diwawancarai soal ini. Pada prinsipnya, Pemkab Tangerang pasti mendukung proyek pembangunan jalan tol Balaraja-Serpong," tegasnya.
Zaki menambahkan, ada 29 tahapan ruislag sejumlah tanah pemda dan lahan fasilitas publik yang terkena pengembangan ruas tol sepanjang 31 kilometer tersebut. Karena itu, pihaknya baru bisa menerbitkan kebijakan persetujuan ruislag setelah ada persetujuan dari satuan kerja perangkat daerah (SKPD) dan hasil penilaian secara komprehensif dari tim penilai Pemkab Tangerang.
Namun proses ruislag tersebut tidak menjadi penghalang bagi BPJT dalam pelaksanaan lelang proyek tol Serpong-Balaraja.
Menurut Zaki, proses tukar guling masih meliputi sosialisasi masyarakat Desa Situgadung, survei lokasi objek penghenti ruislag, serta inventarisasi dalam aspek teknis, ekonomis, serta yuridis Pemkab.
Di tempat terpisah, Kepala BPJT Herry Trisaputra Zuna menegaskan, pihaknya akan meneruskan proses lelang dan menyerahkan penyelesaian atas masalah ruislag kepada siapa pun pemenangnya. "’Kami akan meminta pemenang lelang nantinya menyelesaikan masalah tersebut," katanya.
Terkait peserta lelang untuk tender proyek ini, Zaki menuturkan, saat ini terdapat dua dari empat konsorsium yang bersaing ketat. Pertama, konsorsium PT Citra Marga Nusapala Persada yang menggandeng BUMD yaitu PT Mitra Kerta Raharja. Dan yang kedua adalah konsorsium PT Bumi Serpong Damai Tbk, yang menggandeng PT Astratel Nusantara, PT Transindo Karya.
''Siapa bilang minta ditunda? Kami dukung kok 100 persen. Hanya saja saat ini masih ada tahapan ruislag (tukar guling) tanah yang belum selesai. Namun proses ruislag tersebut tidak menjadi penghalang bagi BPJT dalam pelaksanaan lelang proyek tol Serpong-Balaraja,'' kata Bupati Tangerang, Zaki Iskandar dalam keterangan yang diterima, di Jakarta, Selasa.
Zaki mengatakan, saat ini pihaknya menunggu keputusan dari Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) terkait pihak pemenang tender sebagai kontraktornya. "Sekarang masih proses lelang di BPJT. Biarkan pihak BPJT yang memutuskan siapa pemenangnya," ujarnya.
Dia menuturkan, saat ini terdapat dua dari empat konsorsium yang bersaing ketat dalam proses lelang. Pertama, konsorsium PT CMNP yang menggandeng BUMD yaitu PT MKR. Dan yang kedua adalah konsorsium PT BSD Tbk, yang menggandeng PT AN, PT TK.
Mantan anggota DPR RI ini juga membantah pemberitaan salah satu media nasional yang seakan-akan pihaknya keberatan dengan proyek tol tersebut. "Kapan saya bilang keberatan? Saya tidak pernah diwawancarai soal ini. Pada prinsipnya, Pemkab Tangerang pasti mendukung proyek pembangunan jalan tol Balaraja-Serpong," tegasnya.
Zaki menambahkan, ada 29 tahapan ruislag sejumlah tanah pemda dan lahan fasilitas publik yang terkena pengembangan ruas tol sepanjang 31 kilometer tersebut. Karena itu, pihaknya baru bisa menerbitkan kebijakan persetujuan ruislag setelah ada persetujuan dari satuan kerja perangkat daerah (SKPD) dan hasil penilaian secara komprehensif dari tim penilai Pemkab Tangerang.
Namun proses ruislag tersebut tidak menjadi penghalang bagi BPJT dalam pelaksanaan lelang proyek tol Serpong-Balaraja.
Menurut Zaki, proses tukar guling masih meliputi sosialisasi masyarakat Desa Situgadung, survei lokasi objek penghenti ruislag, serta inventarisasi dalam aspek teknis, ekonomis, serta yuridis Pemkab.
Di tempat terpisah, Kepala BPJT Herry Trisaputra Zuna menegaskan, pihaknya akan meneruskan proses lelang dan menyerahkan penyelesaian atas masalah ruislag kepada siapa pun pemenangnya. "’Kami akan meminta pemenang lelang nantinya menyelesaikan masalah tersebut," katanya.
Terkait peserta lelang untuk tender proyek ini, Zaki menuturkan, saat ini terdapat dua dari empat konsorsium yang bersaing ketat. Pertama, konsorsium PT Citra Marga Nusapala Persada yang menggandeng BUMD yaitu PT Mitra Kerta Raharja. Dan yang kedua adalah konsorsium PT Bumi Serpong Damai Tbk, yang menggandeng PT Astratel Nusantara, PT Transindo Karya.
Pewarta: Ruslan Burhani
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016
Tags: