KTT OKI -- Presiden Jokowi: Tunjukkan solidaritas Islam terhadap Palestina
7 Maret 2016 18:32 WIB
Presiden Joko Widodo (tengah) bersama Presiden Palestina Mahmoud Abbas (kiri) dan Sekjen OKI Iyad Amen Madani saat memberikan keterangan pers setelah ditutupnya KTT Luar Biasa ke-5 OKI di di JCC, Senayan, Jakarta, Senin (7/3). KTT tersebut menghasilkan resolusi yang menegaskan kembali posisi prinsip dan komitmen OKI serta Deklarasi Jakarta yang memuat rencana aksi konkrit para pemimpin OKI untuk penyelesaian isu Palestina dan Al-Quds Al-Sharif. (ANTARA FOTO/OIC-ES2016/Subekti./foc/16.)
Jakarta (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menilai, Konferensi Tingkat Tinggi Luar Biasa Organisasi Kerja Sama Islam (KTT LB OKI) tentang Palestina dan Al-Quds Al Sharif (Kota Kudus Yerusalem) menunjukkan solidaritas dunia Islam terhadap Palestina.
"Selama dua hari terakhir, saya sungguh merasakan dukungan penuh dan solidaritas dunia Islam terhadap Palestina," kata Presiden Jokowi dalam Pidato Penutupan KTT LB kelima OKI di Balai Sidang Jakarta, Senin.
Presiden juga memuji keterlibatan para pemimpin dunia Islam saat berlangsungnya KTT LB OKI selama dua hari pada 6 dan 7 Maret 2016.
Menurut Presiden, selama dua hari pertemuan KTT LB OKI para pemimpin dunia Islam sepakat merapatkan barisan dan memperkuat persatuan untuk menggelorakan kembali dukungan terhadap rakyat Palestina.
Presiden Jokowi mengatakan, KTT LB OKI telah menyetujui dua dokumen yang sangat penting, yakni Resolusi yang menegaskan kembali posisi prinsip dan komitmen OKI terhadap Palestina maupun Al-Quds Al-Sharif, dan Deklarasi Jakarta (Jakarta Declaration).
"Resolusi ini diharapkan sejalan dengan kehendak rakyat Palestina," ujar Presiden.
Deklarasi Jakarta, dikemukakan Presiden Jokowi, sebagai inisiatif Indonesia yang memuat rencana aksi konkret para pemimpin OKI untuk penyelesaian isu Palestina dan Al-Quds Al-Sharif.
Oleh karena itu, Presiden menyambut baik dan mengucapkan terima kasih, serta siap bekerja sama untuk mendukung pelaksanaan hasil KTT LB OKI secara konkret.
Presiden Jokowi mengemukakan sejumlah langkah konkret bagi Palestina, yakni penguatan dukungan politis untuk menghidupkan kembali proses perdamaian, peninjauan kembali empat pihak (Kuartet) dengan kemungkinan penambahan anggotanya, penguatan tekanan kepada Israel meliputi pula boikot terhadap produk Israel yang dihasilkan di wilayah pendudukan.
Kemudian, Presiden menegaskan, peningkatan tekanan kepada Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-bangsa (DK PBB) untuk memberikan perlindungan internasional bagi Palestina, dan penetapan batas waktu pengakhiran pendudukan Israel.
Selanjutnya, Presiden Jokowi menambahkan, penolakan tegas atas pembatasan akses beribadah ke Masjid Al-Aqsa dan tindakan Israel mengubah status-quo dan demografi Al-Quds Al-Sharif, kemudian pemenuhan kebutuhan kemanusiaan yang mendesak.
KTT LB OKI dihadiri oleh 657 perwakilan dari 55 negara, serta dua organisasi internasional.
"Selama dua hari terakhir, saya sungguh merasakan dukungan penuh dan solidaritas dunia Islam terhadap Palestina," kata Presiden Jokowi dalam Pidato Penutupan KTT LB kelima OKI di Balai Sidang Jakarta, Senin.
Presiden juga memuji keterlibatan para pemimpin dunia Islam saat berlangsungnya KTT LB OKI selama dua hari pada 6 dan 7 Maret 2016.
Menurut Presiden, selama dua hari pertemuan KTT LB OKI para pemimpin dunia Islam sepakat merapatkan barisan dan memperkuat persatuan untuk menggelorakan kembali dukungan terhadap rakyat Palestina.
Presiden Jokowi mengatakan, KTT LB OKI telah menyetujui dua dokumen yang sangat penting, yakni Resolusi yang menegaskan kembali posisi prinsip dan komitmen OKI terhadap Palestina maupun Al-Quds Al-Sharif, dan Deklarasi Jakarta (Jakarta Declaration).
"Resolusi ini diharapkan sejalan dengan kehendak rakyat Palestina," ujar Presiden.
Deklarasi Jakarta, dikemukakan Presiden Jokowi, sebagai inisiatif Indonesia yang memuat rencana aksi konkret para pemimpin OKI untuk penyelesaian isu Palestina dan Al-Quds Al-Sharif.
Oleh karena itu, Presiden menyambut baik dan mengucapkan terima kasih, serta siap bekerja sama untuk mendukung pelaksanaan hasil KTT LB OKI secara konkret.
Presiden Jokowi mengemukakan sejumlah langkah konkret bagi Palestina, yakni penguatan dukungan politis untuk menghidupkan kembali proses perdamaian, peninjauan kembali empat pihak (Kuartet) dengan kemungkinan penambahan anggotanya, penguatan tekanan kepada Israel meliputi pula boikot terhadap produk Israel yang dihasilkan di wilayah pendudukan.
Kemudian, Presiden menegaskan, peningkatan tekanan kepada Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-bangsa (DK PBB) untuk memberikan perlindungan internasional bagi Palestina, dan penetapan batas waktu pengakhiran pendudukan Israel.
Selanjutnya, Presiden Jokowi menambahkan, penolakan tegas atas pembatasan akses beribadah ke Masjid Al-Aqsa dan tindakan Israel mengubah status-quo dan demografi Al-Quds Al-Sharif, kemudian pemenuhan kebutuhan kemanusiaan yang mendesak.
KTT LB OKI dihadiri oleh 657 perwakilan dari 55 negara, serta dua organisasi internasional.
Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2016
Tags: