Jakarta (ANTARA News) - Presiden Palestina Mahmoud Abbas menyatakan Palestina membutuhkan perlindungan internasional untuk mengakhiri penindasan lebih dari tujuh dasawarsa Israel.

"Rakyat kami membutuhkan dukungan dan perlindungan internasional untuk melepaskan diri dari penindasan Israel, negara yang paling melanggar hukum internasional dan hak asasi manusia," ujar Presiden Palestina pada pembukaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Luar Biasa Organisasi Kerja sama Islam (OKI) di Jakarta, hari ini.

Mahmoud Abbas mengatakan, Al Quds (Yerusalem) yang merupakan tempat suci Islam, Yahudi, dan Kristen, menjadi wilayah paling terdampak kekejaman tentara Israel yang menghancurkan rumah rakyat Palestina.

Israel juga terus menjajah ekonomi Palestina dengan memberlakukan pajak berlebihan dan menghambat kesempatan investasi.

Tantangan menjadi semakin sulit bagi Palestina, karena setiap perundingan damai yang disepakati dengan Israel selalu gagal.

"Karena itu, kami menyambut inisiatif internasional untuk mengadakan konferensi damai yang penting bagi pengembangan kerja sama multilateral sesuai hukum internasional," tutur Abbas.

Abbas juga menyampaikan terima kasih atas dukungan Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al Saud dalam memerangi terorisme dan mewujudkan perdamaian di Palestina melalui Inistiatif Damai Arab.

"Saya menyeru negara-negara Islam untuk menegakkan konsep perdamaian ini dengan tidak menyebarkan faham perpecahan," seru Abbas.

Pada akhir pidatonya, Presiden Abbas mengharapkan KTT-LB OKI menghasilkan langkah nyata dalam melindungi Al Quds dan memberikan hak warga Palestina untuk hidup merdeka dan mandiri seperti bangsa-bangsa lain di dunia.