"Sebagai wadah kerjasama negara Islam di dunia, OKI memiliki peran strategis dalam memberikan dorongan yang lebih kuat untuk mempercepat proses kemerdekaan negara Palestina," katanya, di Jakarta, Senin.
Dia mengatakan diri mendukung agenda KTT OKI yang mengedepankan isu perjuangan kemerdekaan negara Palestina.
"Sebab, pendirian OKI itu reaksi atas kekalahan negara-negara Arab dalam perang Arab-Israel 1967, pendudukan Palestina oleh Israel," ujarnya.
Zon juga berharap resolusi dan deklarasi Jakarta yang akan disahkan dalam KTT OKI ini, dapat lebih konkret dalam mendukung upaya kemerdekaan Palestina."
Dia mengatakan hasil dari KTT OKI ini, juga akan memperkuat Declaration on Palestine yang dihasilkan dalam Konferensi Asia-Afrika di Indonesia pada bulan April 2015.
Pada sisi lain, terdapat kritik tentang soliditas masa kini terhadap 57 negara anggota OKI yang terpolarisasi pada kelompok negara Arab, negara Persia, Turki, serta negara-negara Islam dan berpenduduk mayoritas Islam non Arab.