Jokowi serukan persatuan dan rekonsiliasi Palestina
7 Maret 2016 11:14 WIB
Presiden Joko Widodo (kanan) melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Palestina Mahmoud Abbas (kiri) di sela rangkaian KTT Luar Biasa ke-5 OKI mengenai Palestina dan Al-Quds Al-Sharif di JCC, Jakarta, Minggu (6/3). Dalam pertemuan tersebut kedua kepala negara membahas soal dukungan Indonesia terhadap perjuangan kemerdekaan Palestina yang telah dan terus dilakukan baik melalui hubungan bilateral maupun forum regional dan internasional. (ANTARA FOTO/OIC-ES2016/Widodo S. Jusuf) .
Jakarta (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam pidato pembukaan KTT Luar Biasa Ke-5 OKI, di Balai Sidang, Jakarta, Senin, menyatakan seruannya agar Palestina bersatu dan menempuh rekonsiliasi.
Dia menyatakan, Indonesia dan dunia prihatin dengan memburuknya situasi di Palestina sekarang.
Ia mencontohkan kini banyak kebijakan sepihak dan ilegal, serta hukuman kolektif Israel semakin menyulitkan rakyat Palestina. Akses umat Islam ke Masjid Al Aqsa di Jerusalem juga dibatasi.
"Rakyat Palestina semakin tidak berdaya. Situasi kemanusiaan di wilayah-wilayah pendudukan semakin memburuk," katanya.
Oleh karena itu, ia menyerukan agar situasi tersebut dihadapi dan dilawan bersama melalui persatuan dan rekonsiliasi di Palestina.
Indonesia, kata dia, konsisten dengan janji mendukung kemerdekaan Palestina.
"Pada1962, Bapak Bangsa Indonesia, Presiden pertama Republik Indonesia, Soekarno, Bung Karno, menegaskan... selama kemerdekaan bangsa Palestina belum diserahkan kepada orang-orang Palestina, maka selama itulah bangsa Indonesia berdiri menantang penjajahan Israel."
Dia menyatakan, Indonesia dan dunia prihatin dengan memburuknya situasi di Palestina sekarang.
Ia mencontohkan kini banyak kebijakan sepihak dan ilegal, serta hukuman kolektif Israel semakin menyulitkan rakyat Palestina. Akses umat Islam ke Masjid Al Aqsa di Jerusalem juga dibatasi.
"Rakyat Palestina semakin tidak berdaya. Situasi kemanusiaan di wilayah-wilayah pendudukan semakin memburuk," katanya.
Oleh karena itu, ia menyerukan agar situasi tersebut dihadapi dan dilawan bersama melalui persatuan dan rekonsiliasi di Palestina.
Indonesia, kata dia, konsisten dengan janji mendukung kemerdekaan Palestina.
"Pada1962, Bapak Bangsa Indonesia, Presiden pertama Republik Indonesia, Soekarno, Bung Karno, menegaskan... selama kemerdekaan bangsa Palestina belum diserahkan kepada orang-orang Palestina, maka selama itulah bangsa Indonesia berdiri menantang penjajahan Israel."
Pewarta: Hanni Soepardi
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2016
Tags: