Terbang dari Brunei Darussalam demi nonton Java Jazz 2016
6 Maret 2016 18:23 WIB
Java Jazz 2016 Band jazz funk dari Inggris Level 42 beraksi pada ajang Jakarta International BNI Java Jazz Festival, JIExpo, Jakarta, Jumat (4/3). Band yang banyak menciptakan hits di era 1980 hingga 1990-an tampil dengan membawakan lagu baru dari album mereka yang bertajuk Sirens. (ANTARA FOTO/Rosa Panggabean) ()
Jakarta (ANTARA News) - Jojo, Jay serta istrinya Alien datang dari Brunei Darussalam demi menonton Jakarta International BNI Java Jazz Festival 2016.
"Sebenarnya dari dulu ingin sekali datang ke Jakarta nonton Java Jazz tapi waktunya belum pas. Ini pertama kali kami ke Java Jazz," kata Jojo kepada ANTARA News, Minggu.
Jojo, serta dia saudaranya Jay dan Alien mengaku sangat terkesan dengan penyelenggaraan Java Jazz.
"Kami tidak menyangka bakal seramai ini, banyak orang yang datang. Tapi seru, kami menikmatinya. Pokoknya luar biasa," tuturnya.
Menurut Jojo, festival musik sekelas Java Jazz belum ada di negaranya, Brunei Darussalam. "Di Brunei pernah ada festival musik tapi tidak sebesar Java Jazz, maunya sih di sana ada seperti ini ya," ujar Jojo yang telah berada di Jakarta sejak hari Jumat.
Alien menambahkan bahwa musisi Indonesia cukup dikenal oleh masyarakat Brunei terutama musisi dari aliran pop hingga dangdut. Alien bahkan cukup fasih menyebut band aliran indie dari Indonesia, seperti Mocca, White Shoes and The Couples Company serta Sore.
"Kami memang mengikuti perkembangan band-band indie Indonesia," ujar Alien.
Ia mengaku puas dengan penyelenggaraan Java Jazz. Namun, Alien menyayangkan karena beberapa musisi seperti Andien dan Tompi tidak menyanyikan lagu-lagu milik mereka. "Sayangnya mereka enggak menyanyikan lagu mereka sendiri. Tapi, so far so good. Kami mau datang lagi ke Java Jazz," kata Alien yang juga menanti penampilan Tokyo Ska Paradise Orchestra.
"Sebenarnya dari dulu ingin sekali datang ke Jakarta nonton Java Jazz tapi waktunya belum pas. Ini pertama kali kami ke Java Jazz," kata Jojo kepada ANTARA News, Minggu.
Jojo, serta dia saudaranya Jay dan Alien mengaku sangat terkesan dengan penyelenggaraan Java Jazz.
"Kami tidak menyangka bakal seramai ini, banyak orang yang datang. Tapi seru, kami menikmatinya. Pokoknya luar biasa," tuturnya.
Menurut Jojo, festival musik sekelas Java Jazz belum ada di negaranya, Brunei Darussalam. "Di Brunei pernah ada festival musik tapi tidak sebesar Java Jazz, maunya sih di sana ada seperti ini ya," ujar Jojo yang telah berada di Jakarta sejak hari Jumat.
Alien menambahkan bahwa musisi Indonesia cukup dikenal oleh masyarakat Brunei terutama musisi dari aliran pop hingga dangdut. Alien bahkan cukup fasih menyebut band aliran indie dari Indonesia, seperti Mocca, White Shoes and The Couples Company serta Sore.
"Kami memang mengikuti perkembangan band-band indie Indonesia," ujar Alien.
Ia mengaku puas dengan penyelenggaraan Java Jazz. Namun, Alien menyayangkan karena beberapa musisi seperti Andien dan Tompi tidak menyanyikan lagu-lagu milik mereka. "Sayangnya mereka enggak menyanyikan lagu mereka sendiri. Tapi, so far so good. Kami mau datang lagi ke Java Jazz," kata Alien yang juga menanti penampilan Tokyo Ska Paradise Orchestra.
Pewarta: Monalisa
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016
Tags: