Danlanal Banyuwangi pimpin 20 penyelam masuki bangkai Revalia II
6 Maret 2016 16:27 WIB
Ilustrasi - Tim SAR gabungan melakukan pencarian korban KMP Rafelia II di perairan Selat Bali, Banyuwangi, Jawa Timur, Sabtu (5/3). Tim SAR gabungan menerjunkan penyelam untuk mencari korban masih yang belum ditemukan yang diperkirakan lima orang. (ANTARA FOTO/Budi Candra Setya)
Surabaya (ANTARA News) - Komandan Pangkalan TNI AL (Lanal) Banyuwangi, Lantamal V, Letkol Laut (P) Wahyu Endriawan memimpin langsung pencarian korban kapal tenggelam KMP Revalia II melalui penyelaman ke bangkai kapal itu.
Kadispen Koarmatim Letkol Laut (KH) Maman Sulaeman dalam keterangan pers yang diterima Antara di Surabaya, Minggu, menyatakan Danlanal Banyuwangi itu memimpin 20 penyelam TNI AL untuk melakukan pencarian korban kapal tenggelam itu sejak Jumat (4/3).
Pada Sabtu (5/3), tim SAR menemukan empat korban hilang KMP Revalia II yang tenggelam di perairan selat Bali yang akhirnya dievakuasi oleh Tim SAR gabungan.
Pada Minggu (6/3), tim SAR menemukan satu jenazah korban yang dievakuasi ke tepi pantai Ketapang dengan menggunakan "boat" milik Lanal Banyuwangi.
Dalam proses evakuasi itu, tim SAR gabungan menurunkan dua kapal Patkamla, dua unit Perahu Karet (PK), empat tabung aqualung dan 15 prajurit Lanal Banyuwangi.
Selain itu, satu unit PK Kolatmar Karang Tekok beserta 21 orang prajurit, satu unit PK Puslatpur Lampon beserta 10 orang prajurit, satu unit KM Basarnas dan tiga unit PK, dua unit Speed boat dan dua unit PK Polair Banyuwangi, satu unit Ribs milik KPLP Banyuwangi dan kapal milik dua nelayan.
Dugaan sementara, KMP Revalia II itu tenggelam karena mengalami kebocoran saat bergerak dari Gilimanuk menuju Ketapang. Kapal itu mengangkut dua unit truk besar, satu unit pikap, empat unit tronton, 18 unit truk sedang dan empat kendaraan kecil, sehingga seluruhnya ada 25 unit kendaraan.
"Sea Rider"
Sebelumnya, satu unit Sea Rider RIB 7,5 meter buatan North Sea Board PT Lundin Industry Invest, Banyuwangi telah diterima oleh Satuan Keamanan Laut (Satkamla) Pangkalan Utama TNI AL V pada 3 Maret 2016 untuk memperkuat satuan itu dalam menjalankan tugas operasi laut terbatasnya.
Penyerahan satu unit Sea Rider RIB 7,5 M dari pihak Mabesal itu diterima Komandan Satuan Keamanan Laut (Dansatkamla) Letkol Laut (P) Stanly Lekahena di Mako Satkamla Lantamal V, Ujung, Surabaya (3/3).
Sea Rider yang diterima Satkalama Lantamal V ini serupa dengan yang telah diterima Pangkalan TNI AL (Lanal) Bali sebelumnya.
Komandan Pangkalan Utama TNI AL V (Danlantamal V) Surabaya Brigjen TNI (Mar) Rudy Andi Hamzah mengharapkan keberadaan alat baru patroli ini bisa menambah kekuatan dan membantu kelancaran tugas pokok Lantamal V.
"Tugas Lantamal V itu banyak dan komplek, sehingga sepantasnyalah jika satuan-satuan tugas di jajaran Lantamal V saat ini diperkuat atau mendapatkan tambahan alat dan perlengkapan untuk mendukung kegiatan patroli kemanan laut termasuk untuk pengamanan tamu VVIP," katanya.
Acara penyerahan itu dihadiri Kepala Dinas Perbekalan (Kadisbek) Lantamal V Letkol Laut (S) Budi, Komandan Tim Intelijen (Dantimintel) Lantamal V Letkol Laut (KH) Achmad Saifuddin, dan pemilik PT. Lundin Industry Invest, John Lundin.
Kadispen Koarmatim Letkol Laut (KH) Maman Sulaeman dalam keterangan pers yang diterima Antara di Surabaya, Minggu, menyatakan Danlanal Banyuwangi itu memimpin 20 penyelam TNI AL untuk melakukan pencarian korban kapal tenggelam itu sejak Jumat (4/3).
Pada Sabtu (5/3), tim SAR menemukan empat korban hilang KMP Revalia II yang tenggelam di perairan selat Bali yang akhirnya dievakuasi oleh Tim SAR gabungan.
Pada Minggu (6/3), tim SAR menemukan satu jenazah korban yang dievakuasi ke tepi pantai Ketapang dengan menggunakan "boat" milik Lanal Banyuwangi.
Dalam proses evakuasi itu, tim SAR gabungan menurunkan dua kapal Patkamla, dua unit Perahu Karet (PK), empat tabung aqualung dan 15 prajurit Lanal Banyuwangi.
Selain itu, satu unit PK Kolatmar Karang Tekok beserta 21 orang prajurit, satu unit PK Puslatpur Lampon beserta 10 orang prajurit, satu unit KM Basarnas dan tiga unit PK, dua unit Speed boat dan dua unit PK Polair Banyuwangi, satu unit Ribs milik KPLP Banyuwangi dan kapal milik dua nelayan.
Dugaan sementara, KMP Revalia II itu tenggelam karena mengalami kebocoran saat bergerak dari Gilimanuk menuju Ketapang. Kapal itu mengangkut dua unit truk besar, satu unit pikap, empat unit tronton, 18 unit truk sedang dan empat kendaraan kecil, sehingga seluruhnya ada 25 unit kendaraan.
"Sea Rider"
Sebelumnya, satu unit Sea Rider RIB 7,5 meter buatan North Sea Board PT Lundin Industry Invest, Banyuwangi telah diterima oleh Satuan Keamanan Laut (Satkamla) Pangkalan Utama TNI AL V pada 3 Maret 2016 untuk memperkuat satuan itu dalam menjalankan tugas operasi laut terbatasnya.
Penyerahan satu unit Sea Rider RIB 7,5 M dari pihak Mabesal itu diterima Komandan Satuan Keamanan Laut (Dansatkamla) Letkol Laut (P) Stanly Lekahena di Mako Satkamla Lantamal V, Ujung, Surabaya (3/3).
Sea Rider yang diterima Satkalama Lantamal V ini serupa dengan yang telah diterima Pangkalan TNI AL (Lanal) Bali sebelumnya.
Komandan Pangkalan Utama TNI AL V (Danlantamal V) Surabaya Brigjen TNI (Mar) Rudy Andi Hamzah mengharapkan keberadaan alat baru patroli ini bisa menambah kekuatan dan membantu kelancaran tugas pokok Lantamal V.
"Tugas Lantamal V itu banyak dan komplek, sehingga sepantasnyalah jika satuan-satuan tugas di jajaran Lantamal V saat ini diperkuat atau mendapatkan tambahan alat dan perlengkapan untuk mendukung kegiatan patroli kemanan laut termasuk untuk pengamanan tamu VVIP," katanya.
Acara penyerahan itu dihadiri Kepala Dinas Perbekalan (Kadisbek) Lantamal V Letkol Laut (S) Budi, Komandan Tim Intelijen (Dantimintel) Lantamal V Letkol Laut (KH) Achmad Saifuddin, dan pemilik PT. Lundin Industry Invest, John Lundin.
Pewarta: Edy M Ya`kub
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016
Tags: