Malang (ANTARA News) - MPR menggelar pelatihan untuk Pelatih Sosialisasi Empat Pilar MPR yang melibatkan 100 dosen di Malang, Jawa Timur, yang salah satunya bertujuan mencegah penyebaran LGBT (lesbian, gay, biseksual, dan transgender) dan radikalisme di kalangan mahasiswa.

"Maraknya berbagai propaganda ideologi asing di Indonesia, baik yang bersumber dari paham individualisme-liberalisme maupun fundamentalisme sudah mengkhawatirkan," kata Ketua Badan Sosialisasi MPR, Ahmad Basarah, di Malang, Jumat.

Ia mengatakan, bagi kaum liberalisme, mereka mengkampanyekan kenikmatan hidup duniawi adalah kebebasan individu yang dapat dipraktikan sebebas-bebasnya seperti kampanye gaya hidup LGBT.

Sementara bagi kaum fundamentalisme agama, lanjutnya, mereka juga menawarkan kebahagiaan dan kenikmatan hidup di akhirat bahwa dapat mati syahid dalam mendirikan sistem khilafah dunia termasuk jika harus mati dalam aksi bom bunuh diri sebagai teroris.

"Kedua ideologi transnasional tersebut sama-sama bekerja dengan memanfaatkan kemajuan teknologi informasi sehingga bisa langsung mengakses banyak individu generasi muda untuk kemudian mempengaruhi dan meracuni pikiran mereka," kata Basarah.

Menghadapi ancaman nyata seperti itu, menurutnya, dunia perguruan tinggi seharusnya lebih responsif untuk mencegahnya dan menerapkan cara yang lebih progresif menanamkan kesadaran ideologis nilai-nilai luhur Pancasila.

"Hal ini ditanamkan kepada setiap mahasiswa dalam menghadapi era globalisasi saat ini yang membawa ekses negatif terhadap pembangunan karakter bangsa Indonesia," ujar dia.