Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah dalam transaksi antarbank di Jakarta menguat 72 poin menjadi Rp13.160 per dolar AS pada awal perdagangan Jumat pagi.
"Nilai tukar rupiah masih mempertahankan tren kenaikannya terhadap dolar AS," kata Kepala Riset NH Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada.
Pergerakan nilai tukar rupiah, menurut dia, antara lain masih didukung oleh kondisi makroekonomi Indonesia yang dinilai membaik sehingga mendorong peningkatan porsi dana asing di Surat Utang Negara (SUN).
Harga minyak mentah dunia yang cenderung menguat, ia melanjutkan, menambah sentimen positif bagi nilai tukar rupiah.
Harga minyak mentah jenis WTI Crude pagi ini naik 0,49 persen menjadi 34,74 dolar AS per barel sementara minyak Brent Crude naik 0,05 persen menjadi 37,09 dolar AS per barel.
"Dengan asumsi aliran dana asing masih terjadi dan harga minyak yang juga masih berpeluang melanjutkan pergerakan positifnya, maka potensi rupiah akan berada di area positif," katanya.
Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan nilai tukar dolar AS berpotensi menurun terhadap mayoritas mata uang utama dunia setelah data pekerjaan di sektor jasa Amerika Serikat menunjukan penurunan, memicu kekhawatiran terhadap data kondisi ketenagakerjaan negeri itu yang akan dirilis akhir pekan ini.
Ia menuturkan Institute for Supply Management (ISM) melaporkan indeks pekerjaan turun menjadi 49,7 pada Februari dari 52,1 pada bulan sebelumnya, menandai penurunan pertama angka pekerjaan sektor jasa sejak Februari tahun 2014.
Kurs rupiah menguat menjadi Rp13.160 per dolar AS
4 Maret 2016 10:48 WIB
Nilai tukar rupiah dalam transaksi antarbank di Jakarta pada Jumat pagi menjadi Rp13.160 per dolar AS. (ANTARA FOTO/Prasetyo Utomo)
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2016
Tags: