Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan mengumumkan, total pembangunan rumah baru dalam Program Sejuta Rumah hingga akhir Februari 2016 baru mencapai 28.288 unit.

"Kemajuan program sejuta rumah 2016 status per 29 Februari 2016 totalnya mencapai 28.288 unit," kata Direktur Jenderal Penyediaan Perumahan, Kementerian PUPR Syarif Burhanuddin di Jakarta, Kamis.

Syarif menjelaskan, pihaknya yakin angka tersebut akan terus naik mengingat masih banyak data pembangunan rumah yang belum masuk ke dalam tim pendataan sejuta rumah. Apalagi masih ada rumah-rumah yang dalam tahap proses pembangunan pada awal tahun ini.

Berdasarkan data yang dimilikinya, katanya, jumlah pembangunan rumah baru untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dan non-MBR masih cukup berimbang. Rumah MBR sejumlah 16.562 unit. Sedangkan rumah baru non-MBR sebanyak 11.726 unit.

"Ini baru angka di awal tahun. Masih banyak rumah yang dalam proses pembangunan oleh pengembang, Pemda maupun masyarakat itu sendiri," katanya.

Oleh karena itu, tegasnya, untuk mendorong pembangunan sejuta rumah, Kementerian PUPR juga akan melaksanakan program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) atau yang dikenal sebagai Program Bedah Rumah di seluruh wilayah Indonesia.

Program tersebut merupakan stimulan dari pemerintah kepada masyarakat untuk meningkatkan kualitas rumah yang mereka huni.

"Untuk program bedah rumah selama ini kami menyalurkannya melalui Program BSPS. Program serupa juga kerap dilaksanakan oleh pemerintah daerah namun hingga kini angka pembangunannya dari daerah belum kami terima," katanya.

Pada Program Sejuta Rumah 2016 ini, Kementerian PUPR menargetkan pembangunan rumah sebanyak satu juta unit untuk masyarakat. Rencananya pembangunan sejuta rumah ini akan dibagi menjadi dua yakni 700.000 unit rumah untuk MBR dan 300.000 unit rumah untuk non MBR.