Pengrajin songket tambah cendera mata sambut GMT
2 Maret 2016 17:09 WIB
Limit Waktu Gerhana Matahari Total Palembang. Seorang petugas dari Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) melihat limit waktu Gerhana Matahari Total (GMT) di atas jembatan Ampera Palembang, Sumsel. Selasa (19/1). Pada 9 Maret 2016 nanti Palembang merupakan salah satu daerah yang akan dilalui fenomena alam Gerhana Matahari Total (GMT) dengan rentang waktu 1 menit 52 detik. (ANTARA FOTO/Nova Wahyudi)
Palembang (ANTARA News) - Pengrajin songket di Palembang menambah berbagai macam cendera mata dalam menyambut fenomena alam Gerhana Matahari Total pada 9 Maret mendatang.
"Persiapan kita dalam menyambut gerhana matahari total nanti dengan menambah cendera mata," kata Manajer Operasional Fikri Koleksi M Hasan di Palembang, Rabu.
Menurut dia, untuk cendera mata itu mereka menyiapkan baju kaos, karena biasanya ini paling banyak dicari.
Berbagai macam cendera mata yang dijual itu seperti kotak tisu, dompet wanita dan pria serta tas wanita berbahan songket khas Palembang, katanya.
Kemudian ada juga miniatur Jembatan Ampera, rumah limas, guci, gantungan kunci, jilbab dan sebagainya dengan harga bervariasi.
Ia menjelaskan harga cendera mata itu yang paling murah Rp15.000, sedangkan yang paling mahal Rp250.000 untuk tas wanita dari bahan baku songket.
Sementara untuk kain songket harganya mulai Rp2 juta hingga Rp50 juta per lembar, ujarnya.
Ia berharap, banyak kegiatan yang diselenggarakan di Kota Palembang sehingga omset yang diperoleh bisa meningkat pula.
"Yang membeli kerajinan kita itu sekitar 85-90 persen adalah tamu dari luar Sumatera Selatan, sedangkan dari Palembang sendiri hanya sekitar 10 persen," tuturnya.
Tamu dari luar Sumsel itu kalau di Indonesia seperti dari Medan, sedangkan dari luar negeri yakni Malaysia.
"Jadi, harapan kita pada saat GMT nanti banyak tamu yang datang ke sini untuk berbelanja berbagai kerajinan songket Palembang," katanya.
"Persiapan kita dalam menyambut gerhana matahari total nanti dengan menambah cendera mata," kata Manajer Operasional Fikri Koleksi M Hasan di Palembang, Rabu.
Menurut dia, untuk cendera mata itu mereka menyiapkan baju kaos, karena biasanya ini paling banyak dicari.
Berbagai macam cendera mata yang dijual itu seperti kotak tisu, dompet wanita dan pria serta tas wanita berbahan songket khas Palembang, katanya.
Kemudian ada juga miniatur Jembatan Ampera, rumah limas, guci, gantungan kunci, jilbab dan sebagainya dengan harga bervariasi.
Ia menjelaskan harga cendera mata itu yang paling murah Rp15.000, sedangkan yang paling mahal Rp250.000 untuk tas wanita dari bahan baku songket.
Sementara untuk kain songket harganya mulai Rp2 juta hingga Rp50 juta per lembar, ujarnya.
Ia berharap, banyak kegiatan yang diselenggarakan di Kota Palembang sehingga omset yang diperoleh bisa meningkat pula.
"Yang membeli kerajinan kita itu sekitar 85-90 persen adalah tamu dari luar Sumatera Selatan, sedangkan dari Palembang sendiri hanya sekitar 10 persen," tuturnya.
Tamu dari luar Sumsel itu kalau di Indonesia seperti dari Medan, sedangkan dari luar negeri yakni Malaysia.
"Jadi, harapan kita pada saat GMT nanti banyak tamu yang datang ke sini untuk berbelanja berbagai kerajinan songket Palembang," katanya.
Pewarta: Susilawati
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016
Tags: