Jakarta (ANTARA News) - Penghuni bedeng dan rumah liar di kolong Jalan Tol Pluit, tidak jauh dari Kalijodo, bergegas mengangkut barang dari rumahnya menyusul rencana penggusuran yang akan dilakukan Pemprov DKI Jakarta.

Warga yang telah mengetahui kabar penertiban sejak Senin malam (29/2) dengan sukarela mengangkut barang bawaanya menggunakan gerobak dan mobil bak sewaan.

"Terpaksa saya dan keluarga mencari kontrakan lain, mungkin tidak jauh dari sini. Tambora atau Jelambar," kata seorang warga yang tidak mau menyebutkan namanya di kolong Tol Pluit sambil mengangkut perabot ke atas gerobak, Selasa.

Warga lainnya, Yanto, mengatakan ikhlas untuk pindah karena tidak memiliki hak kepemilikan atas tanah dan bangunan tersebut.

Yanto mengatakan setiap bulan ia dan warga lainnya membayar Rp350ribu kepada seseorang sebagai biaya mengontrak di kolong Tol itu.

"Tiap bulan juga ada yang pungut Rp50 ribu untuk biaya listrik," ujar Yanto.

Berdasarkan pantauan, warga yang tinggal di kolong tol ini berprofesi sebagai pedagang asongan, pemulung, tukang parkir liar, dan bekas pekerja di Kalijodo.

Sebelumnya, pada penggusuran Kalijodo, Wali Kota Jakarta Utara Rustam Effendi mengatakan telah memerintahkan Camat Penjaringan untuk memberikan sosialisasi kepada warga bahwa lokasi itu akan segera ditertibkan.

Namun belum diketahui waktu penertiban kawasan tersebut karena warga masih diberi kesempatan untuk membereskan barang-barang.