Wapres serahkan "Bawaslu Award 2016"
1 Maret 2016 01:25 WIB
Anugerah Bawaslu Wakil Presiden Jusuf Kalla memberikan sambutan pada Bawaslu Award di Jakarta, Senin (29/2). Bawaslu Award merupakan bentuk apresiasi dari Bawaslu kepada individu atau lembaga yang secara konsisten bekerja dan berpartisipasi dalam mensukseskan Pilkada 2015. (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)
Jakarta (ANTARA News) - Wakil Presiden Jusuf Kalla menyerahkan "Bawaslu Award 2016" kepada pemerintah daerah dan Tempat Pemungutan Suara (TPS) terbaik dalam pilkada di Balai Sarbini, Jakarta, Senin malam.
"Saya ingin mengucapkan selamat kepada hadirin, pemenang dan penyelenggara pemilu yang bersama KPU telah menyelenggarakan pilkada dengan baik dan aman," kata Jusuf Kalla.
Wapres menyerahkan "Bawaslu Award 2016" kepada Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah, Pemerintah Kabupaten Belitung Timur (Bangka Belitung), Kota Cilegon (Banten) dan Kecamatan Kaligondang, Kabupaten Purbalingga (Jawa Tengah) sebagai pihak yang memfasilitasi anggaran pengawasan pilkada terbaik.
Wapres juga menyampaikan penghargaan kategori pengawas lapangan terbaik kepada Kelurahan Tanjung Unggan, Kecamatan Bestari, Kepulauan Riau dan pengawas Tempat Pemungutan Suara (TPS) terbaik yang diterima TPS 14 Natuna, Kepulauan Riau.
"Setelah menerima penghargaan ini, pilkada ke depan, gubernur, pemerintah daerah akan kasih anggaran lebih cepat," ujar Jusuf Kalla yang disambut tawa hadirin, usai menyerahkan penghargaan kepada para pemenang tersebut.
Menurut Wapres, pemilu di Indonesia khas dengan penyelenggaraan yang aman dan lancar dan hal tersebut telah dikenal oleh negara-negara sahabat.
Jusuf Kalla bercerita bahwa saat selesai menjadi wapres di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (2004-2009), dirinya sempat berkunjung ke Azerbaijan sebagai ketua negara peninjau pemilu di negara tersebut.
Sebagai ketua observer (peninjau) ada sepuluh negara yang dipimpin Jusuf Kalla, salah satunya Pakistan.
"Delegasi Pakistan bilang, Sir, besok saya pulang, ini boring election karena kalau di Pakistan tidak ada tembak-tembakan, membosankan," kata Kalla menirukan delegasi tersebut.
Menurut Wapres, pemilu Indonesia mungkin juga akan dianggap membosankan melalui kaca mata Pakistan, namun pemilu yang aman dan damai perlu disyukuri karena tanpa stabilitas masyarakat tidak mungkin dapat berpartisipasi dalam proses demokrasi.
"Kita bersyukur telah menjadi negara dengan pemilu yang aman dan damai, tanpa penyelenggaraan yang baik masyarakat akan sulit mengikuti demokrasi yang baik," kata dia.
Acara penganugerahan "Bawaslu Award" juga dihadiri Ketua MPR Zulkifli Hasan, Ketua DPR Ade Komarudin, Ketua DPD Irman Gusman dan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara-Reformasi Birokrasi Yuddy Chrisnandy.
"Saya ingin mengucapkan selamat kepada hadirin, pemenang dan penyelenggara pemilu yang bersama KPU telah menyelenggarakan pilkada dengan baik dan aman," kata Jusuf Kalla.
Wapres menyerahkan "Bawaslu Award 2016" kepada Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah, Pemerintah Kabupaten Belitung Timur (Bangka Belitung), Kota Cilegon (Banten) dan Kecamatan Kaligondang, Kabupaten Purbalingga (Jawa Tengah) sebagai pihak yang memfasilitasi anggaran pengawasan pilkada terbaik.
Wapres juga menyampaikan penghargaan kategori pengawas lapangan terbaik kepada Kelurahan Tanjung Unggan, Kecamatan Bestari, Kepulauan Riau dan pengawas Tempat Pemungutan Suara (TPS) terbaik yang diterima TPS 14 Natuna, Kepulauan Riau.
"Setelah menerima penghargaan ini, pilkada ke depan, gubernur, pemerintah daerah akan kasih anggaran lebih cepat," ujar Jusuf Kalla yang disambut tawa hadirin, usai menyerahkan penghargaan kepada para pemenang tersebut.
Menurut Wapres, pemilu di Indonesia khas dengan penyelenggaraan yang aman dan lancar dan hal tersebut telah dikenal oleh negara-negara sahabat.
Jusuf Kalla bercerita bahwa saat selesai menjadi wapres di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (2004-2009), dirinya sempat berkunjung ke Azerbaijan sebagai ketua negara peninjau pemilu di negara tersebut.
Sebagai ketua observer (peninjau) ada sepuluh negara yang dipimpin Jusuf Kalla, salah satunya Pakistan.
"Delegasi Pakistan bilang, Sir, besok saya pulang, ini boring election karena kalau di Pakistan tidak ada tembak-tembakan, membosankan," kata Kalla menirukan delegasi tersebut.
Menurut Wapres, pemilu Indonesia mungkin juga akan dianggap membosankan melalui kaca mata Pakistan, namun pemilu yang aman dan damai perlu disyukuri karena tanpa stabilitas masyarakat tidak mungkin dapat berpartisipasi dalam proses demokrasi.
"Kita bersyukur telah menjadi negara dengan pemilu yang aman dan damai, tanpa penyelenggaraan yang baik masyarakat akan sulit mengikuti demokrasi yang baik," kata dia.
Acara penganugerahan "Bawaslu Award" juga dihadiri Ketua MPR Zulkifli Hasan, Ketua DPR Ade Komarudin, Ketua DPD Irman Gusman dan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara-Reformasi Birokrasi Yuddy Chrisnandy.
Pewarta: A Fitriyanti
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016
Tags: