Ban truk tangki BBM Pertamina terbakar di Kediri
29 Februari 2016 22:34 WIB
Petugas Pemadam Kebakaran melakukan pendinginan dengan menyemprotkan air ke bagian tangki truk Bahan Bakar Minyak (BBM) yang terbakar di Kelurahan Pesantren, Kota Kediri, Jawa Timur, Senin (29/2/16). (ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani)
Kediri (ANTARA News) - Aparat Kepolisian Sektor Pesantren, Kota Kediri, Jawa Timur, menyelidiki penyebab kebakaran truk pengangkut bahan bakar milik Pertamina di depan Pabrik Gula Pesantren Baru, Kota Kediri.
"Kami masih selidiki penyebab kebakaran itu," kata Kepala Seksi Bagian Hubungan Masyarakat Polsek Pesantren Kota Kediri Aiptu Supeni di Kediri, Senin malam.
Ia mengatakan truk bernomor polisi L 9143 HH yang terbakar itu dikemudikan oleh Sunyoto, warga Dusun Katang, Desa Sukorejo, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Kediri.
Peristiwan terjadi saat truk itu hendak mengirimkan bahan bakar dari Surabaya ke Desa Tawang, Kecamatan Wates, Kabupaten Kediri. Truk itu bermuatan premium serta pertamax. Dalam satu tangki berisi tiga sekat yang berisi dua macam bahan bakar, yaitu dua premium dan satu pertamax.
Saat melaju menuju ke Kecamatan Wates, ban bagian belakang sebelah kiri meletus hingga akhirnya terbakar. Pengemudi dan warga yang mengetahui langsung melaporkan kejadian ini ke polisi dan petugas pun berupaya menghubungi pemadam kebakaran.
"Ada dua mobil pemadam kebakaran dari pemkot serta satu mobil dari pabrik gula yang membantu memadamkan api, dan akhirnya api berhasil dipadamkan," ujar Supeni.
Ia juga menambahkan api tidak sampai membakar isi tangki yang bermuatan bahan bakar minyak itu, sehingga api tidak meluas. Sampai saat ini, petugas masih terus berupaya agar api benar-benar padam.
Kejadian truk pengangkut bahan bakar yang terbakar itu membuat warga panik. Sebab, di jalur utama menuju Kecamatan Wates, Kabupaten Kediri ke Kota Kediri itu padat kendaraan.
Akibat kejadian itu, arus lalu lintas sempat dihentikan sementara, hingga api di truk pengangkut bahan bakar benar-benar dipadamkan, termasuk bara apinya. Setelah memastikan, petugas kembali mempersilakan pengendara untuk lewat.
Polisi pun sampai saat ini masih menyelidiki pemicu kebakaran tersebut, sedangkan truk itu masih teronggok di tepi jalan, sambil menunggu perbaikan.
"Kami masih selidiki penyebab kebakaran itu," kata Kepala Seksi Bagian Hubungan Masyarakat Polsek Pesantren Kota Kediri Aiptu Supeni di Kediri, Senin malam.
Ia mengatakan truk bernomor polisi L 9143 HH yang terbakar itu dikemudikan oleh Sunyoto, warga Dusun Katang, Desa Sukorejo, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Kediri.
Peristiwan terjadi saat truk itu hendak mengirimkan bahan bakar dari Surabaya ke Desa Tawang, Kecamatan Wates, Kabupaten Kediri. Truk itu bermuatan premium serta pertamax. Dalam satu tangki berisi tiga sekat yang berisi dua macam bahan bakar, yaitu dua premium dan satu pertamax.
Saat melaju menuju ke Kecamatan Wates, ban bagian belakang sebelah kiri meletus hingga akhirnya terbakar. Pengemudi dan warga yang mengetahui langsung melaporkan kejadian ini ke polisi dan petugas pun berupaya menghubungi pemadam kebakaran.
"Ada dua mobil pemadam kebakaran dari pemkot serta satu mobil dari pabrik gula yang membantu memadamkan api, dan akhirnya api berhasil dipadamkan," ujar Supeni.
Ia juga menambahkan api tidak sampai membakar isi tangki yang bermuatan bahan bakar minyak itu, sehingga api tidak meluas. Sampai saat ini, petugas masih terus berupaya agar api benar-benar padam.
Kejadian truk pengangkut bahan bakar yang terbakar itu membuat warga panik. Sebab, di jalur utama menuju Kecamatan Wates, Kabupaten Kediri ke Kota Kediri itu padat kendaraan.
Akibat kejadian itu, arus lalu lintas sempat dihentikan sementara, hingga api di truk pengangkut bahan bakar benar-benar dipadamkan, termasuk bara apinya. Setelah memastikan, petugas kembali mempersilakan pengendara untuk lewat.
Polisi pun sampai saat ini masih menyelidiki pemicu kebakaran tersebut, sedangkan truk itu masih teronggok di tepi jalan, sambil menunggu perbaikan.
Pewarta: Destyan Hendri Sujarwoko
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016
Tags: