Jakarta (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo meminta peta jalan pembentukan holding (perusahaan induk) atau virtual holding Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

"Saya minta peta jalan dalam bentuk holding atau virtual holding, tapi ini harus segera diputuskan," kata Jokowi saat membuka Rapat Terbatas membahas Holding BUMN di Kantor Presiden Jakarta, Senin.

Menurut Presiden, holding harus cepat diputuskan agar kekuatan BUMN dan kelincahannya bisa segera diwujudkan, terutama menghadapi MEA.

"Langkah strukturisasi, fokus bisnis apa, perlu juga dilakukan resizing ekonomi dan budaya kerja seharian di BUMN, sehingga BUMN kita punya daya saing yang kuat terhadap kompetisi global dan MEA," kata Jokowi.

Presiden ingin mendorong BUMN mengambil peran lebih banyak sebagai lokomotif penggerak ekonomi nasional.

"BUMN jangan berpikir untung rugi tapi memberikan multiplier effect yang besar," harap Presiden.

Jokowi juga menginginkan BUMN tidak jago kandang, melainkan berani "menyerang" negara-negara lain demi mengembangkan ekonomi nasional.