Jakarta (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo meminta kementerian-kementerian meninggalkan pola lama mengerjakan proyek pembangunan infrastruktur saat musim hujan, dengan memintanya dikerjakan secepatnya.
"Ini harus mulai kita tinggalkan pola-polanya. Apa yang kita kerjakan saat ini adalah cara kecepatan kerja yang sistematis dan berdampak," kata Jokowi saat penandatanganan kegiatan strategis Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 2016 di Jakarta, Senin.
Presiden menilai perubahan pola pembangunan akan membuat masyarakat mendapatkan manfaat pembangunan yang maksimal sehingga mendorong pertumbuhan ekonomi.
Menurut Presiden, seluruh kementerian perlu merencanakan pembangunan proyek infrastruktur secara matang dan disiplin dalam melaksanakan perjanjian kontrak.
Pemerintah, jelas Jokowi, telah menegaskan bahwa 2016 sebagai tahun percepatan kerja dengan mendorong seluruh kementerian mempercepat penandatanganan kontrak pembangunan.
"Tidak usah seperti dulu-dulu, kalau tanda tangan pasti Juli, September, Agustus. Nanti kejar-kejarannya baru pada November atau Desember," kata Jokowi.
Namun Jokowi tetap menegaskan pelaksana pembangunan proyek harus mengutamakan kualitas hasil proyek.
Secara khusus Presiden meminta Kementerian ESDM untuk merealisasikan proyek pembangunan pada 2016 di atas 90 persen.
"Hal yang harus dikerjakan sebenarnya masih banyak sekali, seperti urusan listrik di desa dan pipa-pipa gas rumah tangga. Kalau tidak diurus sampai kapan pun tidak akan pernah dikerjakan," tegas Jokowi.
Presiden telah menyaksikan penandatanganan 133 paket Kontrak APBN pengadaan barang dan jasa Kementerian ESDM 2016 senilai Rp3,04 triliun.
Dia meminta Menteri ESDM Sudirman Said dan pejabat terkait serta pemimpin daerah untuk terus memantau perkembangan pembangunan proyek yang telah ditandatangani itu.
Presiden kritik pola lama mengerjakan proyek infrastruktur
29 Februari 2016 13:26 WIB
Presiden Joko Widodo (ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf)
Pewarta: Bayu Prasetyo
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2016
Tags: