Sampang (ANTARA News) - Abdurrahman, santri Pondok Pesantren Ar-Rohmaniyah, Sampang, Madura, yang terseret arus banjir, saat berenang di Sungai Nyiburan, Desa Panyepen, Kecamatan Jrengik, Kabupaten Sampang, Madura, Minggu sekitar pukul 08.20 WIB, ditemukan tewas.

"Korban ditemukan tersangkut di akar pepohonan dalam jarak sekitar satu kilometer dari tempatnya terseret arus banjir," kata Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Jrengik, Iptu Widodo, kepada pers di Sampang, Minggu.

Santri berusia 13 tahun itu terseret arus banjir saat berenang di Sungai Nyiburan, Jumat (26/2).

Pengurus pondok pesantren saat itu langsung melaporkan kejadian itu ke Mapolsek Jrengik dan petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sampang, yang langsung mengadakan pencarian.

"Akhirnya ditemukan, dan korban langsung dilakukan visum ke puskesmas terdekat," katanya.

Hasil pemeriksaan sementara yang dilakukan petugas, menurut dia, korban tewas akibat terseret banjir, dan tidak ditemukan tanda-tanda adanya kekerasan di tubuhnya.

Jenazah Abdurrahman telah dipulangkan ke rumah duka, dan akan dikebumikan di pemakaman umum desa setempat.

Atas kejadian ini, Iptu Widodo mengimbau agar wali murid dan para orang tua melarang putra-putrinya berenang di lokasi banjir.