PM Tiongkok desak G20 koordinasi kebijakan ekonomi makro
Ilustrasi. Perdana Menteri Tiongkok Li Keqiang tiba di acara Dampak Global dari Perubahan Ekonmi Tiongkok di resor pegunungan Swiss Davis, Rabu (21/1). Lebih dari 1.500 pebisnis dan 40 kepala negara atau pemerintahan akan menghadiri pertemuan Forum Ekonomi DUnia (WEF) 21-24 Januari untuk menjalin kerjasama dan membahas tema besar, dari harga minyak hingga masa depan internet. Tahun ini mereka bertemu di tengah pergolakan, dengan aparat keamanan dengan kewaspadaan tinggi akibat serangan di Paris, Bank Sentral Eropa mempertimbangkan program radikal pembelian kembali surat berharga dan meroketnya Swiss franc. (REUTERS/Ruben Sprich)
"Ketika merumuskan kebijakan ekonomi makro, anggota G20 perlu ingat bukan hanya pertumbuhan mereka sendiri. Mereka juga perlu melihat setelah efek imbasnya dari kebijakan mereka," kata Li dalam pesan video kepada Pertemuan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral G20 yang dibuka pada Jumat di Shanghai, lapor Xinhua.
"Kita perlu meningkatkan komunikasi dan koordinasi, dan bekerja sama untuk mengamankan stabilitas pasar keuangan internasional," kata Perdana Menteri.
Pelonggaran kuantitatif tidak akan menghilangkan hambatan struktural untuk pertumbuhan dan sebaliknya dapat menyebabkan eksternalitas negatif, kata dia.
"Fokus kita harus lebih tetap pada reformasi struktural. Apa yang diinginkan adalah inovasi, deregulasi, persaingan lebih, dan keterbukaan yang lebih besar," kata Li.
Perdana Menteri juga mengatakan tata kelola ekonomi dan keuangan global harus ditingkatkan.
"Kami berharap anggota G20 akan terus meningkatkan reformasi di lembaga-lembaga keuangan internasional, meningkatkan sistem moneter global, dan memperdalam kerja sama perpajakan lintas batas" kata Li.
(T.A026)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016