Warga Semarang kembali dapat piton dua meter
26 Februari 2016 21:50 WIB
Ilustrasi--Warga membawa ular sanca (Python riticulatus) yang ditemukan di waduk Pluit, Jakarta Utara, Kamis (4/4). Pada saat proses pengerukan lumpur, warga banyak menemukan ular sanca berukuran besar. (FOTO ANTARA/Hendra Nurdiyansyah)
Semarang (ANTARA News) - Warga Jalan Anggrek Kota Semarang yang melaksanakan bersih-bersih lingkungan, Jumat, kembali menemukan seekor ular piton jenis reticulatus dengan panjang hampir dua meter.
Kegiatan bersih-bersih lingkungan di sekitar lokasi yang mengalami "teror" ular pada beberapa waktu terakhir tersebut juga dibantu oleh personel TNI-Polri.
Salah seorang warga Totok Bayu Wibowo (44) mengatakan ular tersebut ditemukan di salah satu lahan kosong di Jalan Anggrek.
"Waktu pada menyebar di lahan kosong itu, ularnya keluar lalu ditangkap," katanya.
Ular tersebut kemudian dimasukkan ke dalam karung.
Rencananya, kata dia, ular tersebut dijual kepada masyarakat yang mungkin minat.
Ular tangkapan yang sempat meneror warga Jalan Anggrek tersebut sudah beberapa kali dijual.
Totok mengungkapkan salah satu ular dengan panjang empat meter laku dijual dengan harga Rp200 ribu.
Menurut dia, lahan kosong tersebut diduga sebagai salah satu lokasi sarang ular yang meneror warga di permukiman di tengah Kota Semarang tersebut.
Sebelumnya, Warga Jalan Anggrek, Pekunden, Kota Semarang yang berlokasi di sekitar pusat Ibu Kota Jawa Tengah dikejutkan dengan "teror" puluhan ular berbagai jenis.
Salah satu warga Jalan Anggrek X Kota Semarang, Sriyati mengatakan "teror" ular tersebut sudah terjadi sejak beberapa waktu terakhir.
Kegiatan bersih-bersih lingkungan di sekitar lokasi yang mengalami "teror" ular pada beberapa waktu terakhir tersebut juga dibantu oleh personel TNI-Polri.
Salah seorang warga Totok Bayu Wibowo (44) mengatakan ular tersebut ditemukan di salah satu lahan kosong di Jalan Anggrek.
"Waktu pada menyebar di lahan kosong itu, ularnya keluar lalu ditangkap," katanya.
Ular tersebut kemudian dimasukkan ke dalam karung.
Rencananya, kata dia, ular tersebut dijual kepada masyarakat yang mungkin minat.
Ular tangkapan yang sempat meneror warga Jalan Anggrek tersebut sudah beberapa kali dijual.
Totok mengungkapkan salah satu ular dengan panjang empat meter laku dijual dengan harga Rp200 ribu.
Menurut dia, lahan kosong tersebut diduga sebagai salah satu lokasi sarang ular yang meneror warga di permukiman di tengah Kota Semarang tersebut.
Sebelumnya, Warga Jalan Anggrek, Pekunden, Kota Semarang yang berlokasi di sekitar pusat Ibu Kota Jawa Tengah dikejutkan dengan "teror" puluhan ular berbagai jenis.
Salah satu warga Jalan Anggrek X Kota Semarang, Sriyati mengatakan "teror" ular tersebut sudah terjadi sejak beberapa waktu terakhir.
Pewarta: IC Senjaya
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016
Tags: