Bojonegoro (ANTARA News) - Seratusan hektare tanaman padi di Desa Cangaan dan Tambahrejo di Kecamatan Kanor, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, terendam air banjir luapan Bengawan Solo, yang melanda di wilayah setempat, sejak sehari lalu.
Camat Kanor, Bojonegoro Subiyono, Jumat, mengatakan, tanaman padi yang terendam air banjir di Desa Cangaan, seluas 56 hektare dan di Desa Tambahrejo, seluas 60 hektare, dengan usia rata-rata 60 hari.
Selain itu, lanjut dia, di kedua desa itu, juga ada tanaman jagung, yang terendam air banjir luapan Bengawan Solo seluas 45 hektare.
"Kalau air banjir Bengawan Solo segera surut, maka tanaman padi bisa selamat. Tapi, sekarang ketinggian air masih terus naik, meskipun di daerah hulu surut," katanya, menjelaskan.
Sekarang ini, lanjut dia, ratusan warga Desa Piyak, di Kecamatan Kanor, dengan jajaran muspika melakukan kerja bakti mengamankan tanggul Kali Mengkuris, di daerah setempat, yang longsor sepanjang 5 meter.
Menurut dia, longsornya tanggul Kali Mengkuris, mengancam tanaman padi di Desa Piyak, seluas 50 hektare dengan usia 25 hari.
"Air Kali Mengkuris tidak bisa masuk ke Bengawan Solo, disebabkan banjir, sehingga kalau luapan Bengawan Solo terus meninggi, maka air Kali Mengkuris, akan meluber ke persawahan," tandasnya.
Pengamanan tanggul, menurut dia, dilakukan dengan menutup tanggul longsor dengan karung yang diisi tanah dan pasir.
"Kami menyiapkan 500 karung untuk mengamankan tanggul Kali Mengkuris, yang longsor," ucapnya.
Kepala Desa Kalisari, Kecamatan Baureno, Khoirudin, menambahkan di desanya genangan air banjir luapan Bengawan Solo, mulai merendam persawahan, pemukiman warga dan jalan desa, dengan ketinggian berkisar 0,50-1 meter.
Tapi, lanjut dia, persawahan di desa setempat yang terendam air banjir tidak ada tanaman padinya, karena sudah dipanen petani.
"Ada lima rumah di desa kami yang terendam air banjir dengan ketinggian berkisar 30-50 sentimeter. Warga penghuni rumah tidak mengungsi," jelas dia.
Petugas Posko Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo di Bojonegoro, Jayadi, menjelaskan ketinggian air Bengawan Solo di Ndungus, Ngawi, sudah di bawah siaga banjir.
Begitu pula, ketinggian air Bengawan Solo di Bojonegoro, juga berangsur-angsur surut, tapi masih siaga II, dengan ketinggian 14,05 meter, Jumat pukul 06.00 WIB.
"Air di hilir, Jawa Timur, akan terus surut," ucapnya, menambahkan.
Seratusan hektar sawah Bojonegoro terendam banjir
26 Februari 2016 09:45 WIB
Ilustrasi - Sawah tergenang banjir (ANTARA/Andreas Fitri Atmoko)
Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2016
Tags: