Barito Utara kaji asuransi untuk warga miskin
25 Februari 2016 20:31 WIB
Ilustrasi--Asuransi Nelayan Tradisional. Nelayan membenahi jaring dan alat tangkap seusai mencari ikan di pinggiran pantai Alue Naga, Kecamatan Syiah Kuala, Banda Aceh, Aceh, Rabu (3/2). Kementerian Kelautan dan Perikanan menyusun skema asuransi jiwa dengan anggaran Rp250 miliar untuk para nelayan yang bertujuan untuk melindungi satu juta nelayan Indonesia. (ANTARA FOTO/Irwansyah Putra)
Muara Teweh (ANTARA News) - Pemerintah Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah akan mengkaji pemberian asuransi sebagai santunan untuk keluarga masyarakat miskin yang mengalami musibah di daerah tersebut.
"Pemerintah daerah menyatakan menyambut baik paparan yang disampaikan dari salah satu perusahaan asuransi untuk pemberian santunan bagi keluarga miskin itu," kata Asisten Bidang Pemerintahan Pemkab Barito Utara (Barut) Sugianto Panala Putra di Muara Teweh, Kamis.
Menurut Sugianto, pada prinsipnya Pemkab Barito Utara sangat menyambut baik program dari salah satu perusahaan asuransi tersebut. Hanya saja program tersebut tidak bisa dilakukan secara cepat, pasalnya setiap anggaran yang digunakan harus jelas dasar hukumnya.
"Untuk itu, Pemkab Barito Utara akan mengkaji terlebih dahulu mengenai rencana tersebut. Setelah dilakukan kajian, baru bisa diberi informasi tentang apa langkah selanjutnya," kata dia.
Sugianto mengatakan, Pemkab Barito Utara hanya membayar preminya saja, sebagaimana yang dipaparkan pihak asuransi yang nilainya tak terlalu memberatkan bagi pemerintah, jika dibandingkan harus mengeluarkan dana santunan secara tunai.
"Terkait masalah asuransi ini, kita akan berkonsultasi dengan berbagai pihak yang merupakan pengawas anggaran. Nanti kita akan melihat dasar hukum yang mana bisa dapat digunakan, supaya tidak menjadi permasalahan di kemudian hari," ujarnya.
Dia mengatakan, selain itu juga telah disampaikan kepada pihak asuransi, bila terjadi klaim oleh masyarakat miskin yang terkena musibah nantinya, agar pihak asuransi yang melakukan jemput bola dalam menyiapkan data-data yang dibutuhkan korban.
"Karena namanya masyarakat miskin ini kebanyakan tidak begitu mengerti persyaratan yang dibutuhkan, walaupun itu sudah disampaikan," kata Sugianto.
"Pemerintah daerah menyatakan menyambut baik paparan yang disampaikan dari salah satu perusahaan asuransi untuk pemberian santunan bagi keluarga miskin itu," kata Asisten Bidang Pemerintahan Pemkab Barito Utara (Barut) Sugianto Panala Putra di Muara Teweh, Kamis.
Menurut Sugianto, pada prinsipnya Pemkab Barito Utara sangat menyambut baik program dari salah satu perusahaan asuransi tersebut. Hanya saja program tersebut tidak bisa dilakukan secara cepat, pasalnya setiap anggaran yang digunakan harus jelas dasar hukumnya.
"Untuk itu, Pemkab Barito Utara akan mengkaji terlebih dahulu mengenai rencana tersebut. Setelah dilakukan kajian, baru bisa diberi informasi tentang apa langkah selanjutnya," kata dia.
Sugianto mengatakan, Pemkab Barito Utara hanya membayar preminya saja, sebagaimana yang dipaparkan pihak asuransi yang nilainya tak terlalu memberatkan bagi pemerintah, jika dibandingkan harus mengeluarkan dana santunan secara tunai.
"Terkait masalah asuransi ini, kita akan berkonsultasi dengan berbagai pihak yang merupakan pengawas anggaran. Nanti kita akan melihat dasar hukum yang mana bisa dapat digunakan, supaya tidak menjadi permasalahan di kemudian hari," ujarnya.
Dia mengatakan, selain itu juga telah disampaikan kepada pihak asuransi, bila terjadi klaim oleh masyarakat miskin yang terkena musibah nantinya, agar pihak asuransi yang melakukan jemput bola dalam menyiapkan data-data yang dibutuhkan korban.
"Karena namanya masyarakat miskin ini kebanyakan tidak begitu mengerti persyaratan yang dibutuhkan, walaupun itu sudah disampaikan," kata Sugianto.
Pewarta: Kasriadi
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016
Tags: