Jakarta (ANTARA News) - Wakil Ketua MPR RI, Mahyudin berharap mahasiswa dan generasi muda berpikir bagaimana membangun bangsanya menjadi lebih baik, ketimbang hanya teriak-teriak mengkritik pejabat yang terlibat korupsi.

"Jangan hanya teriak-teriak mengeluarkan kritik keras kepada pejabat, tetapi ketika menjadi pejabat melakukan korupsi juga," kata dia saat menghadiri acara Sosialisasi Empat Pilar MPR RI di Cilegon, Banten, Kamis, seperti keterangan tertulis MPR.

Generasi muda, lanjut Mahyudin, tidak hanya harus menolak semua bentuk penyimpangan tetapi juga melakukan penyadaran minimal dari diri sendiri jika menjadi pejabat harus jujur dan amanah, sebab tantangan bangsa ini besar.

Di sinilah, kata dia, pentingnya pendalaman cinta kepada tanah air. Terlebih, bangsa ini masih saja menghadapi "peperangan".

Bila dulu peperangan dalam bentuk teknis--menggunakan senjata dan fisik, kini perang asimeteris atau perang tak berbentuk, perang ideologi. Bila dulu, lawan dan kawan dapat dibedakan, sekarang tak lagi, karena semuanya samar.

Menurut Mahyudin, orang asing tidak ingin bangsa Indonesia menjadi bangsa yang besar. Sebab, mereka sangat memahami, bangsa Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi sebuah bangsa yang besar dan maju.

"Mengapa orang asing begitu khawatir dengan Indonesia, sebab Indonesia sangat kaya semuanya...kita kaya tapi aneh mengapa kita selalu bergantung pada impor bahkan untuk memenuhi kebutuhan dasar, itu masalahnya. Maka mereka melancakan perang ideologi dan perang ekonomi, kalau kita tidak mampu atasi, kita akan selalu dibawah negara-negara lain," kata dia.