Jakarta (ANTARA News) - Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis ditutup naik tipis sebesar 0,60 poin seiring dengan pelaku pasar yang mengambil posisi menunggu.

IHSG BEI ditutup naik 0,60 poin atau 0,01 persen menjadi 4.658,23. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 bergerak menguat 0,29 poin (0,03 persen) menjadi 811,29.

"Indeks BEI bergerak mendatar menyusul aksi pelaku pasar saham yang wait and see terhadap laporan keuangan emiten yang mulai dipublikasikan," kata analis Asjaya Indosurya Securities William Surya Wijaya di Jakarta.

Di sisi lain, ia menambahkan bahwa laju IHSG BEI juga dipengaruhi oleh fluktuasi harga komoditas harga minyak mentah dunia. Terpantau, harga minyak mentah jenis WTI Crude pada Kamis sore ini, berada di level 31,52 dolar AS per barel. Sementara minyak mentah jenis Brent Crude di posisi 33,65 dolar AS per barel.

Ia menambahkan bahwa aksi pelaku pasar asing yang kembali mengambil posisi lepas saham, membebani laju indeks BEI. Dalam data perdagangan BEI tercatat, pelaku pasar saham asing membukukan jual bersih atau foreign net sell sebesar Rp23,768 miliar pada Kamis ini.

Menurut William Surya Wijaya, salah satu yang menopang indeks BEI bergerak di area positif yakni pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS serta prospek kondisi perekonomian domestik yang masih cukup baik.

Sementara itu, tercatat frekuensi saham di BEI mencapai 242.165 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 4,26 miliar lembar saham senilai Rp4,46 triliun. Efek yang bergerak naik sebanyak 129 saham, turun 140 saham, dan yang bergerak stagnan atau tidak bergerak nilainya sebanyak 96 saham.

Bursa regional, di antaranya indeks Hang Seng turun 303,70 poin (1,58 persen) ke level 18.888,75, dan indeks Nikkei menguat 224,55 poin (1,41 persen) ke level 16.140,34, Straits Times melemah 12,70 poin (0,48 persen) ke posisi 2.607,26.