Beralih ke mobil terbarukan, Tiongkok berjuang kendalikan polusi
25 Februari 2016 15:35 WIB
Ilustrasi. Komuter pagi menggunakan masker pelindung untuk melindungi dari kabut asap tebal di pusat kota Beijing, Selasa (8/12) saat masalah utama ibukota Tiongkok tersebut adalah "tanda bahaya" polusi untuk pertama kalinya. (REUTERS/Damir Sagolj)
Jakarta (ANTARA News) - Tiongkok akan menambah lebih dari setengah rasio pembelian kendaraan energi terbarukan untuk beberapa departemen pemerintah sebagai langkah meningkatkan pembangunan hijau di negara yang tengah berjuang mengendalikan polusi itu.
Pemerintah telah mendorong kendaraan listrik sebagai cara mengurangi kabut asap yang sering menyelimuti kota-kota Tiongkok, membantu penjualan untuk empat kali lipat tahun lalu.
"Rasio belanja tahunan kendaraan energi terbarukan untuk biro pemerintah pusat, departemen pemerintah kota dengan promosi kendaraan energi terbarukan, dan lembaga-lembaga publik akan dinaikkan di atas 50 persen," Dewan Negara, atau kabinet, mengatakan dalam sebuah pernyataan pada rapat yang dipimpin oleh Perdana Menteri Li Keqiang, dikutip dari Reuters, Kamis.
Namun, pernyataan di pertemuan tersebut yang diposting di situs pemerintah, tidak memberikan rincian tentang kapan kebijakan itu akan berlaku.
Proyeksi terbaru produsen mobil untuk pertumbuhan yang cepat dari pasar mobil hijau Tiongkok telah ditambah atas kekhawatiran memburuknya kabut asap sebagai serapan dari kendaraan listrik yang digerakan oleh jaringan kisi batubara menjelang peralihan ke energi yang lebih bersih.
Tiongkok berencana untuk mengkonversi jaringan listrik menjadi bahan bakar terbarukan atau teknologi batubara-bersih sebagai bagian dari upaya untuk mengurangi emisi karbon sebesar 60 persen pada tahun 2020.
Penerjemah: Monalisa
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2016
Tags: