Pemerintah gandeng Baidu tarik turis Tiongkok
25 Februari 2016 13:40 WIB
Menteri Pariwisata Arief Yahya (tengah) dan Direktur Utama Baidu Indonesia Bao Jinlaei (kiri) dalam temu media di Jakarta, Kamis (25/2/2016). (ANTARA News/ Arindra Meodia)
Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Pariwisata bermitra dengan perusahaan teknologi Baidu asal Tiongkok untuk menarik lebih banyak turis Negeri Tirai Bambu ke Indonesia.
Menteri Pariwisata Arief Yahya pada Kamis mengatakan pemerintah membutuhkan dukungan mitra seperti Baidu untuk menarik minat warga Tiongkok berwisata ke Indonesia.
"Bagi Indonesia, tingginya minat masyarakat Tiongkok untuk melakukan perjalanan ke luar negeri merupakan potensi besar yang harus digarap secara strategis agar target untuk dapat mendatangkan wisatawan Tiongkok di 2019 dapat tercapai atau bahkan terlampaui," kata Arief.
Ia menjelaskan bahwa pada 2015 jumlah wisatawan Tiongkok mengunjungi Indonesia sekitar 1,1 juta orang, masih kecil dibandingkan dengan jumlah keseluruhan wisatawan Tiongkok yang berwisata ke luar negeri.
Melihat profil wisatawan Tiongkok yang mayoritas berusia di bawah 45 tahun dan 83 persen di antaranya menjadikan informasi berbasis Internet sebagai salah satu referensi utama dalam menentukan tujuan wisata, pemerintah memutuskan untuk menggandeng Baidu untuk menarik lebih banyak turis Tiongkok ke Indonesia.
Direktur Utama Baidu Indonesia Bao Jinlaei mengatakan saat ini Baidu memiliki sekitar 600 juta pengguna di Tiongkok dan merupakan perusahaan mesin pencari nomor satu di negeri itu dengan pangsa pasar lebih dari 79 persen.
"Baidu merupakan mesin pencari terbesar di Tiongkok dengan traffic pencarian yang sangat besar. Kami akan mereferensikan wisata Indonesia menjadi yang teratas saat masyarakat Tiongkok mencari tempat untuk berwisata," ujar Bao Jinlai.
"Nantinya, kami juga akan melakukan workshop di Indonesia," sambung dia.
Baidu memiliki produk Baidu Travel, platform referensi berwisata ke luar negeri dalam jaringan, dan akan menampilkan artikel, foto, dan video tentang tempat-tempat wisata Indonesia untuk menarik wisatawan Tiongkok.
Melalui kemitraan tersebut, Baidu juga akan mendukung penyelenggaraan serangkaian lokakarya untuk mengedukasi para penyedia informasi dunia pariwisata Indonesia seperti biro perjalanan, pengelola destinasi wisata dan penyedia layanan penginapan atau perhotelan.
Menteri Pariwisata Arief Yahya pada Kamis mengatakan pemerintah membutuhkan dukungan mitra seperti Baidu untuk menarik minat warga Tiongkok berwisata ke Indonesia.
"Bagi Indonesia, tingginya minat masyarakat Tiongkok untuk melakukan perjalanan ke luar negeri merupakan potensi besar yang harus digarap secara strategis agar target untuk dapat mendatangkan wisatawan Tiongkok di 2019 dapat tercapai atau bahkan terlampaui," kata Arief.
Ia menjelaskan bahwa pada 2015 jumlah wisatawan Tiongkok mengunjungi Indonesia sekitar 1,1 juta orang, masih kecil dibandingkan dengan jumlah keseluruhan wisatawan Tiongkok yang berwisata ke luar negeri.
Melihat profil wisatawan Tiongkok yang mayoritas berusia di bawah 45 tahun dan 83 persen di antaranya menjadikan informasi berbasis Internet sebagai salah satu referensi utama dalam menentukan tujuan wisata, pemerintah memutuskan untuk menggandeng Baidu untuk menarik lebih banyak turis Tiongkok ke Indonesia.
Direktur Utama Baidu Indonesia Bao Jinlaei mengatakan saat ini Baidu memiliki sekitar 600 juta pengguna di Tiongkok dan merupakan perusahaan mesin pencari nomor satu di negeri itu dengan pangsa pasar lebih dari 79 persen.
"Baidu merupakan mesin pencari terbesar di Tiongkok dengan traffic pencarian yang sangat besar. Kami akan mereferensikan wisata Indonesia menjadi yang teratas saat masyarakat Tiongkok mencari tempat untuk berwisata," ujar Bao Jinlai.
"Nantinya, kami juga akan melakukan workshop di Indonesia," sambung dia.
Baidu memiliki produk Baidu Travel, platform referensi berwisata ke luar negeri dalam jaringan, dan akan menampilkan artikel, foto, dan video tentang tempat-tempat wisata Indonesia untuk menarik wisatawan Tiongkok.
Melalui kemitraan tersebut, Baidu juga akan mendukung penyelenggaraan serangkaian lokakarya untuk mengedukasi para penyedia informasi dunia pariwisata Indonesia seperti biro perjalanan, pengelola destinasi wisata dan penyedia layanan penginapan atau perhotelan.
Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2016
Tags: