Jakarta (ANTARA News) - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi menginginkan kongres luar biasa (KLB) digelar enam bulan lebih cepat daripada yang diajukan Komite Ad-hoc Reformasi PSSI.
"Pada persyaratan KLB, Agum Gumelar minta satu tahun, tetapi Menpora dalam rencana kajiannnya akan minta enam bulan lebih cepat," ujar Juru Bicara Kemenpora Gatot S. Dewa Broto dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu.
Ia menerangkan sebelumnya Komite Ad-hoc Reformasi PSSI diminta Menpora untuk menggelar KLB, yang menjadi salah satu syarat untuk mencabut pembekuan PSSI.
KLB ini digelar untuk melakukan pembaharuan PSSI, melalui transparansi keuangan dan pembenahan organisasi.
Menpora Imam Nahrawi menyanggupi arahan Presiden Joko Widodo untuk mengkaji rencana pencabutan pembekuan PSSI dan akan segera melaporkan hasilnya kepada Presiden, kata Gatot.
Ia menambahkan kajian dalam berbagai aspek yang akan dilakukan Menpora tentu saja tetap mengedepankan esensi reformasi atau pembenahan tata kelola sepak bola nasional.
Gatot juga menyatakan, seandainya pilihan pencabutan pembekuan tersebut diambil, pemerintah tetap akan menyertakan sejumlah persyaratan.
Sebelumnya, Ketua Komite Ad-Hoc Reformasi PSSI Agum Gumelar diterima Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Merdeka Jakarta, Rabu.
Pertemuan yang bertujuan untuk membahas pencabutan pembekuan Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) ini juga dihadiri Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi dan Wakil Presiden Jusuf Kalla.
Gatot: Menpora inginkan KLB digelar lebih cepat
24 Februari 2016 21:40 WIB
Gatot S Dewa Broto (ANTARA FOTO/ho/Dudi)
Pewarta: Agita Tarigan
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016
Tags: