Kemenperin dorong percepatan pemerataan industri luar Jawa
24 Februari 2016 21:29 WIB
Menteri Perindustrian Saleh Husin membuka Rapat Koordinasi Kemenperin dengan Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota 2016 dengan memukul gong disaksikan (dari kiri) Sekjen Kemenperin Syarif Hidayat, Dirjen PPI Kemenperin Imam Haryono dan Walikota Solo FX Hadi Rudyatmo di Solo, Jawa Tengah, Rabu (24/2). (http://www.kemenperin.go.id/)
Solo (ANTARA News) - Kementerian Perindustrian berupaya mendorong pembangunan industri dengan cara mempercepat penyebaran dan pemerataan pembangunan industri ke seluruh wilayah Indonesia, khususnya ke luar Pulau Jawa.
Hal itu disampaikan Menteri Perindustrian Saleh Husin saat membuka Rapat Koordinasi antara Ditjen Pengembangan Perwilayahan Industri dengan Pemerintah Provinsi serta Kabupaten/Kota Wilayah Jawa, Bali dan Nusa Tenggara Tahun di Solo, Jawa Tengah, Rabu.
"Untuk mengatasi kesenjangan pembangunan sektor industri, Kementerian Perindustrian terus berupaya melakukan pemerataan dan penyebaran industri ke seluruh wilayah Indonesia," tutur Saleh Husin di Solo, Rabu malam.
Saleh Husin menjelaskan bahwa penyebaran dan pemerataan industri memiliki tantangan cukup berat karena dari sisi perekonomian nasional peran Pulau Jawa cenderung meningkat dalam 4 tahun terakhir ini.
Pada tahun 2011, peran Pulau Jawa dalam perekonomian nasional mencapai 57,99 persen meningkat menjadi 58,29 persen pada tahun 2015.
Kondisi itu berbeda dengan sektor industri pengolahan nonmigas yang secara perlahan menunjukkan pencapaian yang menggembirakan. Kendati kontribusi Pulau Jawa dalam PDB sektor industri pengolahan nonmigas masih sangat dominan, namun menunjukkan kecenderungan yang menurun.
"Secara perlahan sektor industri pengolahan nonmigas bergeser ke luar Pulau Jawa, yaitu dari 24,63 persen pada tahun 2008 menjadi 30.75 persen pada tahun 2015," jelas Saleh Husin.
Saleh Husin pun berharap kontribusi wilayah di luar Pulau Jawa terhadap nilai tambah sektor industri nonmigas akan terus naik dari 30,75 persen pada 2015 menjadi 40 persen pada tahun 2035.
"Untuk itu saya sangat mengharapkan peran Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten dan Kota untuk bersama-sama dengan Pemerintah Pusat mendorong pembangunan industri di daerah," kata Saleh Husin.
Hal itu disampaikan Menteri Perindustrian Saleh Husin saat membuka Rapat Koordinasi antara Ditjen Pengembangan Perwilayahan Industri dengan Pemerintah Provinsi serta Kabupaten/Kota Wilayah Jawa, Bali dan Nusa Tenggara Tahun di Solo, Jawa Tengah, Rabu.
"Untuk mengatasi kesenjangan pembangunan sektor industri, Kementerian Perindustrian terus berupaya melakukan pemerataan dan penyebaran industri ke seluruh wilayah Indonesia," tutur Saleh Husin di Solo, Rabu malam.
Saleh Husin menjelaskan bahwa penyebaran dan pemerataan industri memiliki tantangan cukup berat karena dari sisi perekonomian nasional peran Pulau Jawa cenderung meningkat dalam 4 tahun terakhir ini.
Pada tahun 2011, peran Pulau Jawa dalam perekonomian nasional mencapai 57,99 persen meningkat menjadi 58,29 persen pada tahun 2015.
Kondisi itu berbeda dengan sektor industri pengolahan nonmigas yang secara perlahan menunjukkan pencapaian yang menggembirakan. Kendati kontribusi Pulau Jawa dalam PDB sektor industri pengolahan nonmigas masih sangat dominan, namun menunjukkan kecenderungan yang menurun.
"Secara perlahan sektor industri pengolahan nonmigas bergeser ke luar Pulau Jawa, yaitu dari 24,63 persen pada tahun 2008 menjadi 30.75 persen pada tahun 2015," jelas Saleh Husin.
Saleh Husin pun berharap kontribusi wilayah di luar Pulau Jawa terhadap nilai tambah sektor industri nonmigas akan terus naik dari 30,75 persen pada 2015 menjadi 40 persen pada tahun 2035.
"Untuk itu saya sangat mengharapkan peran Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten dan Kota untuk bersama-sama dengan Pemerintah Pusat mendorong pembangunan industri di daerah," kata Saleh Husin.
Pewarta: Alviansyah Pasaribu
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016
Tags: