Jakarta (ANTARA News) - PB Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI) menuntut pergantian kepengurusan Sandiaga Salahudin Uno dan meminta segera diselenggarakan musyawarah nasional luar biasa (Munaslub).

"Ada kekurangan dalam kepemimpinan sekarang, urusan kejuaraan dan lainnya tidak terurus. Waktu di Myanmar 2012 masih bisa menyumbang lima emas, tapi terakhir di Singapura tidak ada," kata Wakil Sekjen PRSI Abdurrahim saat konferensi pers di Komplek Kolam Renang Senayan Jakarta, Rabu.

Konferensi pers itu dihadiri pula oleh sejumlah anggota komisi teknik (Komtek) dari lima nomor cabang olahraga di bawah PRSI dan sejumlah pejabat PRSI lainnya.

Dalam kesempatan yang sama, Komtek Renang Perairan Terbuka Amir Husein menilai kinerja PRSI di bawah kepemimpinan Sandiaga S. Uno tersebut tidak berjalan dengan baik dan cenderung tidak mendapat perhatian.

Pensiunan Perwira Marinir itu mengatakan, paling tidak ada empat kegagalan yang dilakukan Sandiaga S. Uno selama menjabat Ketua Umum PB PRSI sejak tahun 2013 dan akan berakhir pada 2017 itu.

"Pertama soal kepengurusan yang tidak jelas, organisasi, program kerja, dan kepedulian pimpinan terhadap bawahan khususnya para atlet," ujarnya dengan tegas.

Dia mencontohkan, saat ini diperkirakan pengurus PB PRSI terdapat sekitar 100 orang yang sebagian terdiri dari para pengusaha yang merupakan rekan Sandiaga S. Uno.

"Tapi kalau rapat paling yang hadir cuma 15 orang, karena kebanyakan pengusaha. Termasuk dalam program kerja, dia (Sandiaga S. Uno) sering menyetujui pelaksanaan program kejuaraan tapi paling sulit saat diminta pertanggungjawaban soal pembiayaan," tukasnya.

Termasuk soal kejelasan lokasi kolam renang untuk latihan atlet sebelum digusurnya Senayan pun, Sandiaga tidak memberikan solusi kemana lokasi latihan yang baru, ujarnya.

"Kalau seperti ini kita juga malu ke masyarakat dan komunitas internasional, apalagi SEA Games sudah di depan mata. Kita mau berusaha maksimal, tapi jika tidak ada dukungan mau bagaimana?" tutur Amir.

Amir melanjutkan, dikarenakan padatnya agenda olahraga yang akan dilaksanakan pada beberapa waktu ke depan maka dia sangat berharap agar para pengurus bisa lebih memperhatikan nasib para pelatih dan atlet.

Sementara itu, pada kesempatan tersebut juga disebutkan bahwa PB PRSI akan menunjuk calon pengganti Sandiaga S. Uno sebagai Ketua Umum PB PRSI.

Calon tersebut rencananya akan dikenalkan pada seluruh angggota pengurus PRSI dalam rapat kerja nasional pada 28-29 Februari 2016 yang direncanakan berlangsung di Hotel Grand Kemang.

Akan tetapi saat ditanya mengenai latar belakang calon tersebut para pengurus PB PRSI dan komtek yang hadir belum bisa memberikan keterangan lebih lanjut.