Jaga idealisme, Eva Celia biayai sendiri produksi album
24 Februari 2016 19:31 WIB
ilustrasi Jazz Traffic Festival Penyanyi Eva Celia (kiri) bersama musisi Indra Lesmana (kanan) tampil di atas panggung gelaran Jazz Traffic Festival di Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (28/11) malam. (ANTARA FOTO/Zabur Karuru) ()
Jakarta (ANTARA News) - Eva Celia menjaga idealisme dalam bermusik dengan membiayai sendiri produksi album pertamanya. Di bawah label sendiri, putri musisi Indra Lesmana dan aktris Sophia Latjuba itu bisa bebas berkarya.
"Seperti kata ayah, lakukanlah karena suka, nanti yang lain datang dengan sendirinya," kata Eva di Jakarta, Rabu.
Sudah setahun gadis 23 tahun ini menggarap album perdananya ini. Dia tidak mau buru-buru, bukan demi kesempurnaan, melainkan ingin memberi sesuatu yang segar untuk pendengar.
Awal-awal menulis lagu, Eva merasa kurang sreg karena hasilnya berujung pada tema yang itu-itu saja. Perjalanan berkarya seiring dengan proses Eva dalam memahami diri sendiri.
"Perjalanan spiritual", begitu Eva menyebutnya, itu dituangkan dalam lagu-lagunya dan menghasilkan tema yang lebih luas dari sekadar cinta-cintaan.
"More than love, it's life," ujarnya, menambahkan album itu diperkirakan selesai tahun ini. Awalnya dia khawatir tema itu akan terlalu "berat" dan sulit dipahami pendengar.
Namun, dia yakin dari sekian banyak orang pasti ada yang bisa menangkap pesan dari karyanya. "Kalau ada yang nggak paham, the message is not for them."
Album yang sedang digarapnya kini adalah salah satu cara Eva membuat kedua orangtuanya bangga. Meski sang ayah merupakan musisi ternama, Eva senang karena diberi keleluasaan untuk berkreasi sendiri sehingga musiknya akan berbeda dengan karya Indra Lesmana.
"Biar nggak dibanding-bandingin," ujar perempuan berambut pendek itu. Namun, bukan berarti sang ayah sama sekali tidak turut andil dalam albumnya. Eva kerap meminta saran dari Indra untuk menyempurnakan karyanya. "Ayah juga ngisi main piano," imbuh dia.
"Seperti kata ayah, lakukanlah karena suka, nanti yang lain datang dengan sendirinya," kata Eva di Jakarta, Rabu.
Sudah setahun gadis 23 tahun ini menggarap album perdananya ini. Dia tidak mau buru-buru, bukan demi kesempurnaan, melainkan ingin memberi sesuatu yang segar untuk pendengar.
Awal-awal menulis lagu, Eva merasa kurang sreg karena hasilnya berujung pada tema yang itu-itu saja. Perjalanan berkarya seiring dengan proses Eva dalam memahami diri sendiri.
"Perjalanan spiritual", begitu Eva menyebutnya, itu dituangkan dalam lagu-lagunya dan menghasilkan tema yang lebih luas dari sekadar cinta-cintaan.
"More than love, it's life," ujarnya, menambahkan album itu diperkirakan selesai tahun ini. Awalnya dia khawatir tema itu akan terlalu "berat" dan sulit dipahami pendengar.
Namun, dia yakin dari sekian banyak orang pasti ada yang bisa menangkap pesan dari karyanya. "Kalau ada yang nggak paham, the message is not for them."
Album yang sedang digarapnya kini adalah salah satu cara Eva membuat kedua orangtuanya bangga. Meski sang ayah merupakan musisi ternama, Eva senang karena diberi keleluasaan untuk berkreasi sendiri sehingga musiknya akan berbeda dengan karya Indra Lesmana.
"Biar nggak dibanding-bandingin," ujar perempuan berambut pendek itu. Namun, bukan berarti sang ayah sama sekali tidak turut andil dalam albumnya. Eva kerap meminta saran dari Indra untuk menyempurnakan karyanya. "Ayah juga ngisi main piano," imbuh dia.
Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016
Tags: