PPP sayangkan Ivan Haz terjerat berbagai kasus
23 Februari 2016 21:14 WIB
Wakil Ketua Umum PPP Hazrul Azwar (tengah) didampingi Sekjen Aunur Rofiq (kanan) dan Ketua DPP Ermalena (kiri) memberikan keterangan mengenai kabar ditangkapnya politisi PPP Ivan Haz terkait kasus narkoba di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (23/2). (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)
Jakarta (ANTARA News) - Ketua Fraksi PPP Hasrul Azwar menyayangkan terjeratnya politikus PPP Fanny Safriyansyah atau yang akrab disebut Ivan Haz dalam berbagai kasus, salah satunya narkoba.
"Kami sangat prihatin, berduka. Di saat kita sedang gencar (terhadap pemberantasan narkoba). Bangsa ini sedang dalam tahapan darurat narkoba. Kami sangat menyayangkan jika hal itu benar-benar terjadi," ujar Hasrul di Gedung Parlemen, Jakarta, Selasa.
Namun demikian, anggota Komisi III DPR ini menegaskan, PPP tetap menunggu kebenaran kabar tersebut, karena Ivan tak bisa dihubungi dan diketahui keberadaanya.
Selain narkoba, Ivan Haz juga diketahui tersandung kasus terkait penganiayaan pembantu rumah tangga berinisial T (20). T mengalami memar pada bagian lengan dan luka bengkak pada telinga sebelah kiri yang diduga akibat penganiayaan Ivan. T lalu melaporkan majikannya itu ke Polda Metro Jaya pada 30 September lalu.
"Kami sangat prihatin, berduka. Di saat kita sedang gencar (terhadap pemberantasan narkoba). Bangsa ini sedang dalam tahapan darurat narkoba. Kami sangat menyayangkan jika hal itu benar-benar terjadi," ujar Hasrul di Gedung Parlemen, Jakarta, Selasa.
Namun demikian, anggota Komisi III DPR ini menegaskan, PPP tetap menunggu kebenaran kabar tersebut, karena Ivan tak bisa dihubungi dan diketahui keberadaanya.
Selain narkoba, Ivan Haz juga diketahui tersandung kasus terkait penganiayaan pembantu rumah tangga berinisial T (20). T mengalami memar pada bagian lengan dan luka bengkak pada telinga sebelah kiri yang diduga akibat penganiayaan Ivan. T lalu melaporkan majikannya itu ke Polda Metro Jaya pada 30 September lalu.
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016
Tags: