Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Perindustrian mendukung dan mendorong industri pengolahan gambir untuk meningkatkan nilai tambah, menumbuhkan industri antara serta hilir.

"Gambir punya potensi diolah lebih lanjut dan memasok ke banyak industri seperti kosmetik, farmasi, tekstil, cat, tinta dan penyamakan kulit," kata Menteri Perindustrian Saleh Husin melalui siaran pers di Jakarta, Senin.

Dengan demikian, lanjut saleh, tentu nilai tambahnya meningkat dibanding hanya dijual dalam bentuk mentah seperti selama ini.

Pengembangan industri berbahan baku natural itu juga diharapkan mendongkrak pendapatan petani gambir.

Saleh menyampaikan hal tersebut usai menerima kunjungan tokoh masyarakat Sumatera Barat Andrinov Chaniago di Kementerian Perindustrian, Jakarta.

Sumatera Barat merupakan sentra produksi gambir di Indonesia dan memasok komoditas ini ke pasar dunia. Setiap tahun, produksi gambir dari provinsi ini menembus 17 ribu ton.

Kemenperin, melalui Balai Riset dan Standardisasi Industri (Baristand) Padang, Sumbar juga mengembangkan buah gambir untuk menjadi tinta pemilu, tinta stempel, pewarna tekstil, penyamakan kulit dan antoksidan yang alami.

Keunggulan stempel dan tinta dari gambir ini tahan rembes ketika digunakan pada media kertas. Produk ini telah dipakai di lingkungan Pemda Kabupaten Lima Puluh Kota.

Guna memacu pengolahan lebih lanjut, Kemenperin berencana memfasilitasi pertemuan pemangku kepentingan pengolahan gambir antara lain pengusaha, asosiasi industri, perusahaan farmasi, kosmetik, hingga petani dan pemerintah daerah.