Go-Box mulai beroperasi di Yogyakarta
22 Februari 2016 15:50 WIB
Ilustrasi. CEO Go-Jek Nadiem Makarim bersama pimpinan Go-Box, Raditya P Wibowo dalam peluncuran Go-Box di gelaran pameran Indonesia Transport Supply Chain (Antaranews/Ida Nurcahyani)
Yogyakarta (ANTARA News) - Salah satu sayap bisnis perusahaan aplikasi Go-Jek yakni Go-Box secara resmi mulai beroperasi di Kota Yogyakarta dan Semarang guna memenuhi kebutuhan jasa layanan logistik masyarakat.
"Kami melihat besarnya kebutuhan logistik di Yogyakarta dan Semarang. Go-Box hadir sebagai solusi berbasis aplikasi untuk memenuhi kebutuhan ini," kata Head of Operation Go-Box Arief Faddillah di Yogyakarta, Senin
Menurut Arief prospek bisnis Go-Box khususnya di Yogyakarta cukup menjanjikan seiring tingginya jumlah pelaku usaha kecil menengah (UKM) atau usaha lainnya di sektor kreatif serta mahasiswa yang kerap membutuhkan layanan angkut barang. Ia menargetkan khusus di Yogyakarta per hari dapat melayani 500 order.
"Prospek di Yogyakarta kelihatannya seperti Bandung, kotanya ramai pelajar dan banyak usaha-usaha kreatif," kata dia.
Dengan dibukanya layanan di Yogyakarta dan Semarang, menurut dia, secara keseluruhan Go-Box telah beroperasi di enam kota besar termasuk Jakarta, Bandung, Surabaya, dan Bali. "Saat ini di Yogyakarta kami memiliki 150 armada dan 150 driver," kata Arief.
Menurut dia, berbeda dengan penyedia jasa pengiriman barang lainnya, Go-Box memberikan harga sesuai dengan jarak tempuh yang dikeluarkan untuk pengiriman barang, bukan berdasarkan berat paket barang. Estimasi tarif yang ditetapkan sesuai jarak tempuh juga langsung dapat dilihat di aplikasi layanan via telepon pintar.
"Harga transparan bisa dilihat di awal sebelum memesan, sehingga calon kosumen layanan tidak perlu lagi melakukan tawar-menawar. Kalau (harganya) cocok tinggal diambil," kata dia.
Ia menjelaskan, dalam Go-Box terdapat empat tipe mobil yang disediakan yakni mobil pick-up, mobil boks, mobil engkel, serta engkel boks dengan harga yang berbeda-beda. Untuk mobil pickup, biaya per kilometernya adalah Rp7.000 dengan minimum jarak pengiriman 10 kilometer atau sekitar Rp170.000.
Sementara untuk mobil boks, per kilometer dipatok harga Rp9.000 dengan minimum harga adalah Rp210.000. Truk engkel biaya pengiriman per kilometer Rp10.000 dengan minimum pemesanan Rp300.000. Sementara untuk truk paling besar atau engkel boks biaya pengiriman per kilometer Rp12.000 dengan minimum pemesanan Rp370.000.
Untuk pengiriman jarak jauh lebih dari 25 kilometer maka dikenakan biaya mulai dari Rp4.000 per kilometer.
Sama seperti layanan Go-Jek lainnya, pelanggan juga dapat melacak keberadaan armada Go-Box melalui telepon pintar guna memastikan barang sampai di tempat tujuan dengan aman. Go-Box, kata dia, juga telah bekerja sama dengan pihak penyedia asuransi terpercaya untuk mengganti kerusakan atau kehilangan barang hingga maksimal Rp500 juta.
"Jika barang sudah sampai tempat tujuan, tanda terima pengiriman akan langsung dikirim melalui email pengguna jasa layanan," kata dia.
Sementara itu, untuk memesan, calon pengguna jasa layanan bisa melakukan lewat aplikasi Go-Jek yang sudah terupdate versi terbaru atau menghubungi (021) 5025-5550 dan memesan mobil boks sesuai banyaknya barang yang akan diangkut dan memasukkan data pengiriman.
"Kami melihat besarnya kebutuhan logistik di Yogyakarta dan Semarang. Go-Box hadir sebagai solusi berbasis aplikasi untuk memenuhi kebutuhan ini," kata Head of Operation Go-Box Arief Faddillah di Yogyakarta, Senin
Menurut Arief prospek bisnis Go-Box khususnya di Yogyakarta cukup menjanjikan seiring tingginya jumlah pelaku usaha kecil menengah (UKM) atau usaha lainnya di sektor kreatif serta mahasiswa yang kerap membutuhkan layanan angkut barang. Ia menargetkan khusus di Yogyakarta per hari dapat melayani 500 order.
"Prospek di Yogyakarta kelihatannya seperti Bandung, kotanya ramai pelajar dan banyak usaha-usaha kreatif," kata dia.
Dengan dibukanya layanan di Yogyakarta dan Semarang, menurut dia, secara keseluruhan Go-Box telah beroperasi di enam kota besar termasuk Jakarta, Bandung, Surabaya, dan Bali. "Saat ini di Yogyakarta kami memiliki 150 armada dan 150 driver," kata Arief.
Menurut dia, berbeda dengan penyedia jasa pengiriman barang lainnya, Go-Box memberikan harga sesuai dengan jarak tempuh yang dikeluarkan untuk pengiriman barang, bukan berdasarkan berat paket barang. Estimasi tarif yang ditetapkan sesuai jarak tempuh juga langsung dapat dilihat di aplikasi layanan via telepon pintar.
"Harga transparan bisa dilihat di awal sebelum memesan, sehingga calon kosumen layanan tidak perlu lagi melakukan tawar-menawar. Kalau (harganya) cocok tinggal diambil," kata dia.
Ia menjelaskan, dalam Go-Box terdapat empat tipe mobil yang disediakan yakni mobil pick-up, mobil boks, mobil engkel, serta engkel boks dengan harga yang berbeda-beda. Untuk mobil pickup, biaya per kilometernya adalah Rp7.000 dengan minimum jarak pengiriman 10 kilometer atau sekitar Rp170.000.
Sementara untuk mobil boks, per kilometer dipatok harga Rp9.000 dengan minimum harga adalah Rp210.000. Truk engkel biaya pengiriman per kilometer Rp10.000 dengan minimum pemesanan Rp300.000. Sementara untuk truk paling besar atau engkel boks biaya pengiriman per kilometer Rp12.000 dengan minimum pemesanan Rp370.000.
Untuk pengiriman jarak jauh lebih dari 25 kilometer maka dikenakan biaya mulai dari Rp4.000 per kilometer.
Sama seperti layanan Go-Jek lainnya, pelanggan juga dapat melacak keberadaan armada Go-Box melalui telepon pintar guna memastikan barang sampai di tempat tujuan dengan aman. Go-Box, kata dia, juga telah bekerja sama dengan pihak penyedia asuransi terpercaya untuk mengganti kerusakan atau kehilangan barang hingga maksimal Rp500 juta.
"Jika barang sudah sampai tempat tujuan, tanda terima pengiriman akan langsung dikirim melalui email pengguna jasa layanan," kata dia.
Sementara itu, untuk memesan, calon pengguna jasa layanan bisa melakukan lewat aplikasi Go-Jek yang sudah terupdate versi terbaru atau menghubungi (021) 5025-5550 dan memesan mobil boks sesuai banyaknya barang yang akan diangkut dan memasukkan data pengiriman.
Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016
Tags: