Polisi temukan 402 anak panah di Kalijodo
21 Februari 2016 16:31 WIB
Operasi Cipta Kondisi Kalijodo Petugas mengamankan barang bukti saat melakukan operasi cipta kondisi di Kalijodo, Jakarta, Sabtu (20/2). Menjelang penertiban kawasan lokalisasi Kalijodo sebanyak 6.542 personel gabungan dari TNI, Polri, dan Satpol PP melakukan operasi cipta kondisi guna menekan gangguan keamanan di kawasan tersebut. ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/pd/16 ()
Jakarta (ANTARA News) - Aparat Polda Metro Jaya akan memeriksa sejumlah saksi terkait penemuan 402 anak panah di kawasan lokalisasi Kalijodo Jakarta Utara tepatnya di Kafe Intan milik Abdul Azis atau lebih dikenal Daeng Azis.
"Belum disimpulkan itu (anak panah) milik siapa tapi kami akan selidiki," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Krishna Murti di Jakarta Minggu.
Krishna juga menyatakan polisi akan menyelidiki terkait kepemilikan sejumlah senjata tajam, alat kontrasepsi dan piringan "digital compact disc" (DVD) film dewasa di kafe kawasan Kalijodo.
Krishna menceritakan saat menjabat Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Penjaringan pada 2001-2004, anak panah dan senjata tajam itu digunakan untuk keributan antarkelompok di Kalijodo.
Bahkan salah satu anggota Sabhara terluka pada bagian mata akibat tusukan anak panah saat mengamankan penggerebekan di lokalisasi Kalijodo pada 2002.
Sebelumnya, petugas Polda Metro Jaya, Satuan Polisi Pamong Praja DKI dan Kodam Jaya juga menyita sejumlah minuman keras, alat kontrasepsi (kondom), senjata tajam dan senjata angin laras panjang di kafe kawasan Kalijodo.
Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Polisi Tito Karnavian sempat memimpin apel gabungan sekitar 2.000 personil pengamanan operasi pekat Kalijodo Jakarta Utara di Markas Polda Metro Jaya pada Sabtu (20/2) sekitar pukul 04.00 WIB.
Petugas gabungan itu menyasar sejumlah kafe seperti Sinar Jaya, Wisma Citra, Intan dan Ling Ling di kawasan lokalisasi Kalijodo, bahkan aparat terpaksa mendobrak pintu beberapa kafe yang terkunci.
"Belum disimpulkan itu (anak panah) milik siapa tapi kami akan selidiki," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Krishna Murti di Jakarta Minggu.
Krishna juga menyatakan polisi akan menyelidiki terkait kepemilikan sejumlah senjata tajam, alat kontrasepsi dan piringan "digital compact disc" (DVD) film dewasa di kafe kawasan Kalijodo.
Krishna menceritakan saat menjabat Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Penjaringan pada 2001-2004, anak panah dan senjata tajam itu digunakan untuk keributan antarkelompok di Kalijodo.
Bahkan salah satu anggota Sabhara terluka pada bagian mata akibat tusukan anak panah saat mengamankan penggerebekan di lokalisasi Kalijodo pada 2002.
Sebelumnya, petugas Polda Metro Jaya, Satuan Polisi Pamong Praja DKI dan Kodam Jaya juga menyita sejumlah minuman keras, alat kontrasepsi (kondom), senjata tajam dan senjata angin laras panjang di kafe kawasan Kalijodo.
Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Polisi Tito Karnavian sempat memimpin apel gabungan sekitar 2.000 personil pengamanan operasi pekat Kalijodo Jakarta Utara di Markas Polda Metro Jaya pada Sabtu (20/2) sekitar pukul 04.00 WIB.
Petugas gabungan itu menyasar sejumlah kafe seperti Sinar Jaya, Wisma Citra, Intan dan Ling Ling di kawasan lokalisasi Kalijodo, bahkan aparat terpaksa mendobrak pintu beberapa kafe yang terkunci.
Pewarta: Taufik Ridwan
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2016
Tags: