Purwokerto (ANTARA News) - Pemerintah Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, menyiapkan tempat khusus bagi pelaku ekonomi kreatif untuk memasarkan produk-produk yang mereka hasilkan.

"Ada yang namanya art krenova (kreasi dan inovasi) sehingga mereka (pelaku ekonomi kreatif, red.) bisa berpameran ria setiap malam Minggu di sekitar Alun-alun Purwokerto," kata Bupati Banyumas Achmad Husein usai membuka pameran "Krenova 2016" di Gelanggang Olahraga Satria, Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Minggu.

Selain di sekitar Alun-alun Purwokerto, kata dia, para pelaku ekonomi kreatif juga dapat memanfaatkan bagian depan gedung UMKM Center Pratistha Hasta sebagai tempat untuk memamerkan dan memasarkan produk yang mereka hasilkan.

Menurut dia, hal itu sebagai bentuk dukungan Pemkab Banyumas terhadap keberadaan ekonomi kreatif.

"Tentunya kita akan pilih yang bagus, punya nilai jual, dan punya nilai ekonomis tinggi untuk dikembangkan. Kita akan coba bagaimana dia bisa mengembangkan di Banyumas," katanya.

Dalam kesempatan terpisah, Asisten Bidang Ekonomi Pembangunan dan Kesejahteraan Rakyat Sekretaris Daerah Banyumas Didi Rudwianto mengatakan bahwa dalam menghadapi era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), daya saing perlu ditingkatkan sehingga memiliki nilai tambah.

Menurut dia, salah satu nilai tambah berupa inovasi dan kreativitas.

"Jadi, barang-barang yang tadinya tidak mempunyai nilai jual tetapi setelah dipoles dengan kreativitas akan memiliki nilai tambah. Nah, bagaimana nilai tambah ini bisa disiarkan? Ini salah satu tugas pemerintah daerah," katanya.

Ia mengatakan bahwa tugas pemerintah daerah adalah memotivasi dan memprovokasi agar produk yang dihasilkan memiliki nilai tambah sehingga nantinya ekonomi kreatif bisa berjalan.

Selain itu, kata dia, pemerintah daerah juga bertugas untuk menyediakan tempat bagi para pelaku ekonomi kreatif untuk memasarkan produk yang mereka hasilkan.

"Pemda bertindak sebagai marketing public relations dalam upaya membantu pemasaran. Pemda punya ruang publik seperti alun-alun, GOR, pinggir jalan, dan sebagainya sehingga mereka diberi kesempatan satu minggu sekali untuk memasarkan produk agar masyarakat bisa tahu," katanya.

Bahkan, kata dia, di Pratistha Hasta juga masih ada ruangan cukup luas yang dapat dimanfaatkan oleh para pelaku ekonomi kreatif.

Dia mencontohkan salah satu inovasi yang dipamerkan dalam "Krenova 2016" berupa alat pemecah kedelai.

"Selama ini, orang dalam membuat tempe harus menginjak-injak kedelai agar pecah. Namun dengan adanya alat pemecah kedelai itu, hasilnya akan lebih bersih dan hemat tenaga," katanya.

Selain alat pemecah kedelai, dalam Krenova 2016 juga dipamerkan kreasi dan inovasi berupa aplikasi puskesmas "online", sistem informasi ibu hamil, aplikasi penentuan gizi balita berbasis Android, gula kepala cair, traktor mini, serta pengusir hama burung otomatis.