Enam tewas dalam penembakan membabi-buta di Michigan
Presiden AS Barack Obama berhenti sejenak saat ia memberikan pernyataan mengenai penembakan di Fort Hood, Texas, di Chicago, Amerika Serikat, Rabu (2/4). Obama mengatakan bahwa ia sangat sedih saat mengetahui adanya insiden penembakan yang kembali terjadi di pangkalan Angkatan Darat Fort hood, dan menjelaskan bahwa situasi di lokasi tersebut masih belum jelas. Setidaknya satu pria bersenjata melakukan penembakan Rabu kemarin, melukai sejumlah orang di pangkalan Angkatan Darat AS di Texas yang merupakan lokasi penembakan yang sama seperti yang terjadi di tahun 2009. (REUTERS/Larry Downing)
NBC News, mengutip beberapa petugas di kantor sheriff, melaporkan bahwa enam orang tewas dan tiga lagi terluka akibat penembakan di sekitar kecamatan Kalamazoo.
"Kami akan berurusan dengan skenario terburuk. Seseorang bergerak di sekitar tempat penembakan," kata NBC mengutip pernyataan Wakil Sherif Kecamatan Kalamazoo Paul Matyas.
Media setempat melaporkan bahwa empat orang tewas tertembak di rumah makan Cracker Barrel, kota Texas, dan dua lagi tewas di penyalur mobil Seelye Kia di Kalamazoo.
Matyas mengungkapkan bahwa pada awalnya, polisi mendapatkan panggilan untuk menuju bangunan apartemen di kecamatan Kalamazoo. Di tempat itu, seorang perempuan ditembak berkali-kali.
Beberapa jam kemudian, polisi mendapatkan panggilan untuk menuju penyalur mobil tersebut. Di situ terdapat dua orang tertembak dan tewas, sedangkan seorang lagi terluka.
Empat orang lain tewas dalam tembakan ketiga di tempat parkir rumah makan Cracker Barrel. Kelompok bersenjata memuntahkan pelurunya ke arah orang di dalam mobil setelah melakukan percakapan singkat.
"Seorang korban kelima dalam keadaan luka parah," kata Matyas.
Pihak berwenang di AS belum bisa melakukan verifikasi yang bisa dilaporkan secara independen. Pihaknya telah memastikan jumlah korban yang tewas dalam wawancara dengan media yang telah melaporkannya ke lamannya masing-masing.
Jatidiri korban belum diumumkan, namun media setempat melaporkan bahwa seorang korban luka berat adalah seorang bocah laki-laki berusia delapan tahun.
Peristiwa tersebut terjadi saat polisi AS sedang melakukan penyelidikan atas serangan membabi buta di sebuah klinik di San Bernardino, California, pada Desember 2015 yang menewaskan 13 orang.
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2016