Jakarta (ANTARA News) - Sejumlah tokoh menyampaikan duka cita atas kepergian selamanya salah satu pendiri Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI), KH Ahmad Watik Pratiknya.
"Innalillahi wainna ilaihi rajiun. Saya turut berduka cita atas meninggalnya KH Ahmad Watik Pratiknya salah satu pendiri ICMI. Al-Fatihah," kata Ketua DPD, Irman Gusman, lewat akun Twitternya yang dipantau dari Jakarta, Sabtu.
Duka cita juga disampaikan putri mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Amien Rais, Hanum Salsabiela Rais, kepada mendiang yang juga ketua Dewan Direktur The Habibie Center itu.
"Innalillahi wa inna ilaihi raji'un. Telah berpulang Dr Ahmad Watik Pratiknya ke Rahmatullah (Wakil ketua PP Muh 95-2000)," tulis Hanum, di akun Twitternya.
Menurut laman resmi Facebook The Habibie Center, Ahmad Watik meninggal pada pukul 18.10 WIB, Jumat (19/2) di RS Islam Jakarta, Cempaka Putih, Jakarta karena sakit.
Watik lahir di Banjarnegara pada 8 Februari 1948. Sebagai seorang dokter dan ahli anatomi, Watik dikenal juga sebagai penceramah andal. Dia aktif di Muhammadiyah sejak 1985 dan tercatat sebagai anggota Majelis Tabligh PP Muhammadiyah periode 1985-1990.
Pada Muktamar Muhammadiyah ke-42 di Yogyakarta dia terpilih menjadi satu dari 13 anggota Pimpinan Pusat Muhammadiyah dan dipercaya sebagai koordinator Bidang Pendidikan PP Muhammadiyah
Pada Muktamar ke-43 di Banda Aceh dia kembali masuk menjadi anggota 13 PP Muhammadiyah dan dipercaya sebagai Koordinator Bidang Pembina Kesehatan dan Kesejahteraan PP Muhammadiyah.
Di lembaga profesi dia pernah menjadi anggota Perhimpunan Ahli Anatomi Indonesia (AAI), International Assoctiation of Anatamist(IAA), International Assoctiation of Biomechanics dan Ikatan Dokter Indonesia (IDI).
Di pemerintahan, dia pernah menjadi sekretaris wakil Presiden (1998-1999), sekretaris Presiden BJ Habibie dan direktur The Habibie Centre mulai 1999-meninggal.
Sejumlah tokoh berduka dengan kepergian selamanya tokoh ICMI
20 Februari 2016 07:37 WIB
Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia. (www.antaranews.com)
Pewarta: Anom Prohantoro
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2016
Tags: